Palinggih Pura Puseh Desa Adat Bantang Terbakar

Kondisi palinggih yang hanya tersisa puing-puing pasca kebakaran di Pura Puset Adat Bantang, Desa Bantang, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (12/1/2020)..

BANGLI-patrolipost.com – Musibah kebakaran menimpa palinggih (banguan suci) di Pura Puseh Desa Adat Bantang, Kecamatan Kintamani. Dua bangunan suci yakni bangunan Bale Sake Enam dan Bangunan Palinggih Bale Arca ludes terbakar.

Sementara kebakaran pura yang diempon oleh 400 KK tersebut baru diketahui, Minggu (12/1) sekitar pukul 06.00 Wita pagi hari. Dugaan awal penyebab kebakaran dipicu api dupa.

Bacaan Lainnya

Perbekel Bantang, I Gede Sukajaya saat dikonfirmasi membenarkan musibah kebakaran di Pura Puseh Desa Adat Bantang. Menurutnya, kebakaran diduga terjadi pada hari Sabtu (11/1) malam hari dan baru diketahui warga minggu pagi.

“Lokasi pura ada di areal hutan dan memang jauh dari pemukiman warga. Kebakaran tersebut menghanguskan bale sake enem dan palinggih bale arca. Ada beberapa arca tersimpan di bangunan tersebut,” ujar Gede Sukajaya.

Lantas disinggung pemicu kebakaran, Gede Sukajaya mengatakan sebelum insiden kebakaran terjadi tepat pada rahinan Purnama (sabtu)  Seka Teruna Teruni (STT) melakukan kegiatan mereresik (gotong royong ) di areal pura  dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan bersama.

“Memang sudah menjadi rutinitas setiap Purnama-Tilem Seka Teruna Teruni melakukan kegiatan mereresik yang dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan bersama,” jelasnya.

Menurut Gede Sukajaya, dugaan awal kemungkinan saat usai melakukan persembahyangan ada api dupa yang masih menyala dan memicu terjadinya kebakaran. “Ini baru dugaan awal, yang jelas penyelidikan kami serahkan kepada pihak yang berwajib,” sebutnya.

Lanjutnya, untuk proses pemadaman dilakukan secara manual oleh krama dan setelah api dapat dipadamkan satu unit damkar datang melakukan pendinginan.

Sementara itu terkait kerugian, kata Gede Sukajaya, dilihat dari kerugian material memang tidak begitu besar karena banguan suci yang terbakar adalah bangunan tua, namun demikian jika dilakukan pembangunan kembali menghabiskan anggaran sebesar Rp 400- Rp 500 juta. Lantas, segera pihak pengempon akan melakukan paruman.

“Untuk langkah selanjutnya pasca kebakaran akan dilakukan paruman  dan juga akan menayakan kepada orang pintar,” sebutnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.