Objek Wisata Penglipuran Dibuka Bila Ada Keputusan Adat dan Pemerintah

Suasana di obJek wisata Desa Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli sebelum terjadi pandemi Covid-19. 

BANGLI | patrolipost.com – Menyongsong new normal (tatanan baru) diwacanakan pariwisata Bali akan dibuka secara bertahap dan tetap mengacu protokol kesehatan Covid-19.

Rencana dibukanya pariwisata disikapi pengelola objek wisata  Desa Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli dengan mempersiapkan diri.

Bacaan Lainnya

Pengelola objek wisata Desa Tradisional Penglipuran, I Nengah Moneng menjelaskan, dibukanya objek wisata ini masih menunggu keputasan adat dan pemerintah daerah. Namun demikian pihaknya sudah melakukan koordinasi manakala objek ini dibuka kembali.

“Kami masih bahas skema bila objek ini dibuka. Tentunya nanti dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan,” jelasnya, Minggu (21/6/2020).

Sebut mantan guru ini, penerapan protokol kesehatan bukanya semata menyediakan fasilitas pendukung seperti tempat cuci tangan, disinfektan, namun pihak  pengelola juga mempersiapkan petugas pengawas. Yang mana petugas akan mengawasi pengunjung agar mengikuti protokol kesehatan.

“Tidak hanya mengawasi penerapan protokol kesehatan tetapi petugas juga berperan sebagai pemandu,” sebutnya.

Kata Nengah Moneng, dibukanya objek wisata, kemungkinan tidak semua warga siap. Ada beberapa rumah belum siap dikunjungi, maka pemandu ini yang akan membantu pengunjung.

Terkait kunjungan, jumlah akan dibatasi yang mana dalam satu kelompok tidak lebih dari 25 orang. Akan ada pula pengaturan jarak, sehingga kelompok satu dan lainnya tidak akan berbenturan (berkerumum).

“Untuk teknisnya sedang kami godok secara matang sehingga dalam penerapannya bisa berjalan lancar,” sebutnya.

Di sisi lain Nengah Moneng mengatakan, meski objek Penglipuran masih tutup, sudah ada pengunjung yang datang, baik lokal hingga turis asing. Namun demikian pihaknya sudah menerangkan untuk sementara objek tutup.

“Kami menyampaikan kepada pengunjung kalau objek masih tutup, setelah diberi penjelasan mereka menerimanya,” ujar Nengah Moneng. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.