Objek Wisata Desa Penglipuran Tutup, Banyak Wisatawan Kecewa

penglipuran
Suasana Desa Tradisional Penglipuran saat tidak menerima kunjungan wisatawan. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Sehubungan Masyarakat Penglipuran melaksanakan upacara Tirta Yatra, objek Desa Tradisional Penglipuran di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli ditutup pada Minggu (6/8/2023). Walupun penutupan sudah disosialisasikan sebelumnya, namun masih banyak wisatawan yang datang ke Penglipuran. Para wisatawan tersebut itu kecewa dan akhirnya putar balik.

Prihal penutupan objek wisata, pihak pengelola telah memasang baliho berisi permohonan maaf ihwal penundaan kunjungan wisata ke Desa Penglipuran mulai hari Minggu 6 Agustus 2023 pukul 06.00 Wita, hingga Senin 7 Agustus 2023 pukul 06.00 Wita. Sementara itu, sejumlah pecalang juga tampak berjaga di depan pintu masuk Desa Wisata Penglipuran.

Manajer Operasional Desa Wisata Penglipuran Ketut Nuriada mengatakan, penutupan atau penundaan kunjungan wisata ke Desa Penglipuran, sudah melalui pembicaraan bersama antara masyarakat adat dan pengelola desa wisata. Penutupan Desa Penglipuran selama sehari karena sebagian besar masyarakat Penglipuran ngiring metirta yatra ke Pura Tirta Empul dan Pura Penulisan.

“Desa Penglipuran akan kembali menerima kunjungan pada 7 Agustus,” jelasnya.

Menurut Ketut Nuriada, pertimbangan keamanan dan kenyamanan wisatawa, maka perlu untuk menutup sementara selama satu hari kunjungan. Jika wisatawa dibiarkan tetap berkunjung, maka wisatawan tidak mendapat suasana desa seperti sebelumnya.

“Di desa kami kan hampir tidak ada warganya. Sehingga pengunjung tidak akan mendapat suasana desa yang sesuai ekspektasi. Penglipuran menerapkan konsep leaving tourism. Yang mana pengunjung akan diberikan pengalaman melihat langsung aktifitas warga di rumahnya masing-masing. Selain juga pengalaman suasana desa yang asri dan bersih,” sebutnya.

Disinggung terkait masih banyak wisatawan yang datang ke Penglipuran, Ketut Nuriada menyampaikan jika informasi mengenai penutupan ini sudah disosialisasikan. Baik itu ke instansi pemerintah, media sosial, hingga ke pihak travel. Walau demikian diakui masih ada tamu yang datang.

“Mereka yang terlanjur datang selanjutnya putar balik,” ungkapnya. (750)

Pos terkait