Ngeyel, Pria Positif Corona Nekat Salat Tarawih, Tolak Diisolasi, Camat: Ini Membahayakan Warga

Camat Cakranegara, Erwan
Seorang warga Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram berinisial S nekat salat tarawih berjamaah dan menolak diisolasi oleh tim covid-19.(wrc)

MATARAM | patrolipost.com – Seorang pasien positif covid-19 enggan dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi. Pasien yang belakangan diketahui berinisial S (57) ini merupakan pasien positif covid-19 nomor 229 yang berasal dari Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram.

Diketahui S mempunyai riwayat pernah mengikuti Ijtima Ulama Sedunia yang diselenggarakan di Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa pekan yang lalu.

Saat dijemput tim satgas covid-19, S justru mengelak dan berdebat alot dengan petugas yang menggenakan APD lengkap. S yang berpakaian abu-abu dan berpeci putih tampak berdiri di sebuah gerbang dan menjelaskan sesuatu kepada petugas, bahwa dirinya dalam keadaan sehat.

“Ini tidak ada tanda-tanda orang sakit Pak, tidak bisa kayak gini, ini dirusak nama Islam kalau begini,” kata S membantah tim Satgas Covid-19 yang terekam dalam video.

Camat Cakranegara, Erwan membenarkan adanya peristiwa pria ngeyel yang terjadi pada Rabu (29/4/2020) malam. S, kata Erwan, awalnya dinyatakan positif Covid-19 sesuai informasi dari Pemprov NTB. Namun, setelah pemeriksaan swab, S tidak melapor kepada kaling atapun lurah, sehingga tidak ada yang mengetahui bahwa S positif Corona dan harus diisolasi.

Erwan sempat bersitegang dengan S karena pasien ini enggan menuruti perintah dari tim Covid-19. S merasa dirinya tidak terpapar virus Corona.

“Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala,” kata Erwan saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Sebelum dibawa ke rumah sakit, S, baru selesai shalat tarawih di masjid lingkungan sekitar. Aktivitas itu tentu saja mengkhawatirkan. Untuk itu, tim medis dari Puskesmas Taliwang akan ke lingkungan tempat pasien S tinggal melakukan tracing kontak pasien. Hal itu dilakukan mengingat banyak masyarakat yang turut melakukan shalat tarawih bersama S.

“Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa Makassar.

Erwan mengatakan, S memiliki riwayat menghadiri Ijtima Ulama Sedunia di Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. S kemudian dites swab, dan belakangan diketahui hasilnya positif. Namun, S tidak memberitahu kepala lingkungan bahwa dia dites swab.

Sehingga warga tidak mengetahui bahwa S harusnya menjalani isolasi. Petugas ber-APD lengkap mendatangi rumah S, tapi pasien ini malah menolak diisolasi. Sempat terjadi perdebatan alot antara S dengan petugas.

Namun, akhirnya pria berusia 57 tahun ini melunak setelah dijelaskan bahwa keberadaannya membahayakan warga lain juga keluarga. S akhirnya dengan sukarela dibawa tim medis naik ambulans ke RSUD Kota Mataram untuk menjalani isolasi.

S (57) ini merupakan pasien positif Covid-19 nomor 229 yang berasal dari Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram. Berdasarkan data Satgas Covid-19 NTB, jumlah pasien positif terus meningkat menjadi 230 kasus, di mana sebagian besar dari klaster Ijtima Ulama Gowa.

Sedangkan kasus di Lombok Timur berjumlah 29 kasus, Lombok Tengah 17 kasus, Kabupaten Bima 15 kasus dengan 1 kasus kematian Kabupaten Lombok Utara 11 kasus, 10 kasus di Kabupaten Sumbawa, serta masing masing 2 kasus di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan 1 kematian di KSB.(305/wrc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.