Musim Hujan, Petani di Bangli Keringkan Padi dengan Oven

pengeringan padi
Proses pengeringan gabah menggunakan oven di tempat selip padi di Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Musim penghujan kini tidak jadi penghalang petani untuk mengeringkan gabah/padi. Para petani bisa menggunakan jasa oven untuk mengeringkan padi. Salah satu tempat selip (penggilingan) padi yang menyediakan jasa oven milik Dewa Bayu di Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli.

Menurut Dewa Bayu  untuk padi yang akan digiling harus dalam kondisi kering. Jika cuaca cerah, dibutuhkan waktu dua hari untuk pengeringan padi. Sebaliknya jika musim penghujan tentu akan sulit untuk mengeringkan padi tersebut.

Bacaan Lainnya

Melihat realita yang terjadi maka pihaknya berusaha mencari solusi untuk memecahkan problem yang kerap terjadi. ”Dibandingkan daerah lain, Kabupaten Bangli termasuk daerah yang paling gampang turun hujan,” ungkapnya, Minggu (30/10/2022).

Lanjut Dewa Bayu  belajar dari Youtube awalnya mendapat cara untuk keringkan pakaian (loundry)  dan setelah bertanya lebih intens akhirnya mendapatkan solusi untuk pengeringan biji- bijian. “Akhirnya kami bisa dapatkan alat berupa oven untuk keringkan padi,” jelasnya

Proses pengeringan menggunakan oven mulai dari 4 jam sampai 8 jam tergantung dari kondisi padi tersebut. Semakin basah maka pengeringan lebih lama.

Sebutnya, permintaan untuk pengeringan padi cukup banyak. Menurut Dewa Bayu, dalam sehari dirinya bisa mengeringkan 1 ton padi. “Petani yang mau mengeringkan padi jumlahnya bervariasi. Tapi dalam sehari saya bisa melayani untuk pengeringan 1 ton padi,” ujarnya.

Untuk pengeringan padi, Dewa Bayu mendapat ongkos berupa dedak. Selain mengeringkan padi, dirinya juga langung menggiling padi. Dedak tersebut dijual untuk pakan ternak babi.

Diakui untuk di wilayahnya ada beberapa usaha penggilingan atau selip padi. Tapi baru dirinya yang memiliki oven. Sehingga saat musim hujan banyak petani yang datang untuk menggunakan jasa oven. “Keberadaan oven baru 8 bulan. Untuk gerakan blower menggunakan tenaga listrik, sedangkan untuk oven menggunakan gas elpiji,” ungkapnya.

Di sisi lain, produksi padi oleh petani belakangan ini cukup menurun. Selain karena masa tanam yang berbeda-beda, banyak juga petani yang beralih ke sayuran maupun cabai serta semakin maraknya alih fungsi lahan.

“Banyak lahan yang sebelumnya adalah lahan persawahan kini beralih fungsi untuk tempat pemukiman,” sebutnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.