Musibah Longsor di Bangli, Pasutri di Kelurahan Cempaga Meninggal Dunia Tertimbun Tanah

korban longsor2
Pasutri korban longsor (semasa hidup) dan proses evakuasi. (ist)

BANGLI | PATROLIPOST.COM – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Bangli memakan korban jiwa. Sepasang suami istri (pasutri) di Banjar Brahma Bukit, Kelurahan Cempaga meninggal dunia tertimbun longsor, Jumat (7/7/2023) sekira pukul 18.30 Wita.

Informasi yang berhasil dihimpun, tebing di areal Bukit Bangli berdekatan dengan Pura Griya Sakti Brahma Bukit mendadak longsor dan menghantam pemukiman warga. Keluarga dalam satu pekarangan menjadi korban dalam musibah tersebut.

Bacaan Lainnya

Diketahui di pekarangan tersebut terdapat dua kepala keluarga (KK).  Pada saat kejadian, di rumah tersebut ada 9 orang. Dua diantaranya meninggal dunia. Korban meninggal yakni pasangan suami istri Ida Bagus Eka Widya Cipta (40 ) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).

Diketahui kalau korban Ida Bagus  Eka Widya Cipta merupakan seorang ASN di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli. Sedangkan korban yang selamat yakni, Ida Ayu Nadia Meteri (20), Ida Ayu Trisna Mirayanti (19), Ida Ayu Manik Astiti (60), Ida Ayu Sriwartini (51), Ida Ayu Made Astini (67), Ida Ayu Ega Dania Santika (8), Ida Bagus Esa Putra (12), dan Anak Agung Sumiati (60).

Kapolsek Bangli Kompol I Made Dwi Puja Rimbawa mengatakan tanah longsor dilaporkan ke Polsek Bangli sekitar pukul 18.50 Wita. Petugas yang mendatangi lokasi, mendapat informasi bahwa ada dua orang yang tertimbun. Untuk proses evakuasi dibutuhkan alat berat.

”Materail longsor cukup tebal, jika dilakukan secara manual tidak memungkinkan maka perlu alat berat,” kata Kompol Dwi Puja Rimbawa, Sabtu (8/7/2023).

Selang beberapa waktu, alat berat tiba di lokasi. Proses evakuasi berlangsung cukup lama, karena belum diketahui titik pasti keberadaan korban. Selain itu kondisi saat proses evakuasi masih hujan dan gelap. Proses evakuasi yang melibatkan tim gabungan bersama masyarakat.

“Setelah melalui proses evakuasi yang melelahkan akhirnya  sekitar pukul 01.00 Wita korban berhasil ditemukan dan dievakuasi,” jelasnya.

Keduanya ditemukan bersebelahan dan kondisi sudah meninggal dunia. Kemudian jenazah korban langsung dievakuasi ke RSU Bangli.

Di sisi lain, korban selamat Ida Ayu Nadia Meteri ( 20), Ida Ayu Trisna Mirayanti (19) menceritakan kronologis kejadian yakni sekitar pukul 18.35 Wita, dirinya berada di dalam rumah. Begitu juga dengan anggota keluarga yang lainnya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Begitu pintu kamar dibuka, di depan sudah dipenuhi tanah dan dahan pepohonan.

Ada kamar yang masih terselamatkan, maka itu digunakan untuk tempat berteduh. Kakak adik ini kemudian menghubungi kerabat untuk meminta pertolongan.

“Posisi tanah di depan rumah sudah tinggi, kita keluar dengan memanjat. Kita saling dorong untuk bisa naik,” ujar Dayu Nadia.

Setelah bisa melewati longsor tersebut, baru diketahui bahwa dua anggota keluarga yakni Ida Bagus Eka Widya dan istri Ida Ayu Putu Mutiari tertimbun material longsor. Dengan mata berkaca-kaca Dayu Nadia mengungkapkan sebelum kejadian, kedua korban  diketahui berada di dapur. Namun saat ditemukan posisinya berada di depan kamar tidur.

“Mungkin saat itu mencoba untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.

Pasca musibah tersebut, pihak keluarga tidak memiliki tempat tinggal. Rumah dan barang lainnya sudah tertimbun. “Yang saya pikirkan dokumen-dokumen dan barang lainnya seperti laptop,” kata Ida Ayu Nadia.

Menurut Ida Ayu Nadia, pihaknya bersama anggota keluarga lainnya sudah mendapat pemeriksaan kesehatan dari petugas Puskesmas. Pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya. Selain untuk tempat tinggal, diperlukan juga pakaian.

Diakui, saat ini pihaknya masih menumpang di rumah kerabatnya. Namun, tidak mungkin untuk menumpang dalam waktu yang lama.

Sementara kerabat Ida Bagus Eka Widya yakni Ida Bagus Nyoman Suarnirarta menyampaikan untuk saat ini jenazah masih dititip di RSU Bangli. Untuk upacara masih akan dilakukan rembuk dengan pihak keluarga.

“Dalam waktu dekat akan dilaksanakan Pelebon, apakah nanti akan diiikutkan dalam upacara tersebut kami masih akan bicarakan dulu,” jelasnya.

Ida Bagus Suarnirarta menambahkan lokasi longsor dengan pemukiman warga sangat dekat. Karena dinilai masih rawan, anggota keluarganya juga ikut diungsikan.

“Rumah saya tepat di sebelah rumah yang kena longsor. Di areal sini masih keluarga besar. Setelah kejadian ini kami memindahkan anggota keluarga lainnya demi keamanan,” sebutnya.

Terpisah Kepala Lingkungan Banjar Brahmana Bukit Ida Bagus Putu Gede Suda Adnyana mengatakan  sebelum kejadian naas tersebut diketahui kalau Ida Bagus Widya Cipta sedang membersihkan got yang ada di depan rumah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi melubernya air hingga  ke dalam rumah. Karena hujan deras air masuk ke ruang dapur. Selanjutnya Ida Bagus Widya Cipta dibantu istrinya  membersihkan dapur dari genangan air bercampur lumpur.

”Saat bersihkan dapur tiba-tiba tebing di sebelah Utara longsor dan menerjang  rumah. Pasutri  yang juga masih kerabat kami tidak bisa menyelamatkan diri,”  ujar IB Suda Adnyana.  (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.