Menelaah Semesta Melalui Pameran Gugusan Alam Batin Putu Wirantawan

Lukisan karya seniman Putu Wirantawan dalam pameran tunggal bertajuk Gugusan Alam Batin di Danes Art Veranda, Rabu (4/3/2020).

DENPASAR | patrolipost.com – Pameran lukisan tunggal seniman Putu Wirantawan bertajuk Gugusan Alam Batin di Danes Art Veranda, dibuka 28 Februari hingga 27 Maret mendatang, mengajak pengunjung menelaah, menjajaki, merenungkan, dan merefleksikan semesta. Di Galeri seni Danes Art Veranda yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk Denpasar ini, Putu Wirantawan memamerkan 60 lukisannya.

Pameran tunggal bertajuk Gugusan Alam Batin itu, mengajak para pengunjung memahami gagasan seni Putu Wirantawan dengan karya lukisan unik yang memiliki lintas dimensi beragam bentuk bebas dan variatif. Karya-karya tersebut tertata apik terpajang dan bergelantungan di langit-langit ruangan dengan menawarkan nilai irama kebebasan. Namun, karya tersebut mengandung garis-garis tertib dan teratur bersifat bebas dalam ruang-ruang imaji dengan segala misteri dalam kehidupan.

Karya yang diberi judul Gugusan Energi Alam Batin 7.3.10.019, menggunakan bahan pensil, bolpoin di kertas berukuran 318 cm x 140 cm, tahun 2019 menjadi karya ruang penyadaran yang dibangun Putu Wirantawan.

Satu bagian elemen dari keseluruhan karya Gugusan energi Alam Batin berjumlah 7 karya, dikerjakan selama kurun waktu sekitar 5 bulan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober 2019. Beberapa elemen karya drawing, memiliki 2 bidang drawing yang dapat dinikmati pengunjung dari sisi yang berbeda. Karya Gugusan energi Alam Batin dapat dinikmati secara 3 dimensi, seperti menikmati karya seni patung dan karya seni instalasi.

“Terciptanya karya itu melahirkan bentuk-bentuk beragam, saya berangkat dari hal yang sederhana, bentuk-bentuk itu ada di dalam karya itu sendiri. Ada bentuk lingkaran, segitiga, kotak, bentuk tak beraturan, membiarkan tangan ini bebas bergerak sendiri tanpa terpikirkan,” kata Putu Wirantawan.

Wirantawan juga menerangkan mengombinasikan rekonstruksi sehingga melahirkan bentuk-bentuk unik tersebut.

“Proses berkarya yang ditimpa secara berulang-ulang tanpa disadari melahirkan bentuk-bentuk imajinatif dan hadirkan dimensi hingga proses ini seperti meditatif atau hening,” terangnya.

Melalui proses berlapis-lapis, mampu memancarkan energi semangat dengan penggarapannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Proses berlapis-lapis butuh waktu lama, tapi ketika berkarya tanpa disadari waktu setahun rasa sebulan,” tuturnya.

Gugusan Energi Alam Batin Wirantawan hadirkan seluruh dimensi elemen kosmis atau Panca Maha Butha (penyusun alam semesta). Ia menggunakan referensi kehidupan pribadinya menilik kebebasan tanpa batas dengan memori kultural sebagai orang Bali dalam berkarya.

“Kenyataannya, bentuk geometris muncul dan lingkaran menandakan suatu proses putaran kehidupan. Keberadaan siang dan malam silih berganti, tetapi dalam detail pengulangannya memiliki peristiwa yang berbeda dan khas,” pungkasnya.

Puluhan pengunjung datang menikmati lukisan Putu Wirantawan setiap hari, tak hanya masyarakat Denpasar, beberapa pengunjung datang dari luar kota. (cr02)

Pos terkait