Mencekam, Dua Kampung Bentrok,13 Rumah Dibakar, 1 Warga Tewas

Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo
Sejumlah anggota Kepolisian Polres Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menghalau dua warga desa bertetangga di Bima yang bentrok, Sabtu (20/6/2020). (ist)

MATARAM | patrolipost.com – Dipicu kasus pengeroyokan hingga seorang korban meninggal dunia, dua warga desa bertetangga di Bima, Nusa Tenggara Barat, bentrok. Sedikitnya, 13 rumah dibakar dan 10 rumah warga lainnya dirusak massa akibat penyerangan pembalasan pasca pengeroyokan.

Sejumlah anggota Kepolisian Polres Bima-Nusa Tenggara Barat, yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, berupaya menghalau dan mengejar warga Desa Talabiu yang melakukan pengrusakan dan pembakaran rumah warga di Desa Padolo, Sabtu (20/6/2020).

Melihat polisi yang datang, warga yang melakukan penyerangan kabur ke perkampungannya setelah membakar 13 rumah dan merusak 10 rumah warga lainnya di Desa Padolo, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima-NTB.

Tercatat, dari 13 bangunan rumah yang terbakar, dua di antara merupakan fasilitas umum yakni Kantor Desa Padolo dan Polindes Kesehatan. Terlihat, sebagian bangunan yang terbakar rata dengan tanah dan sebagian besar bangunan lainnya mengalami kerusakan yang sangat parah.

Beberapa mobil pemadam kebakaran dibantu mobil water canon milik polisi, berusaha memadam api pasca penyerangan berlangsung.

Dari data kepolisian setempat, bentrokan dua kampung yang bertetangga ini dipicu akibat kasus pengeroyokan dua orang warga Desa Talabiu oleh warga Desa Padolo yang terjadi, Jumat (19/6/2020) malam.

“Akibat pengeroyokan tersebut, salah seorang warga Desa Talabiu inisial AR meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Sementara seorang korbannya lagi, mengalami luka bacokan pada bagian kepala. Saat ini korban telah kembali ke rumahnya di Desa Talabiu,” kata Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo pada awak media saat diwawancarai Sabtu sore.

Dijelaskannya, asal mula aksi pengeroyokan itu terjadi saat korban AR melintas dalam perkampungan Desa Padolo dengan menggunakan sepeda motor. AR yang saat itu dianggap ugal ugalan dengan membesarkan suara motornya, ditegur oleh salah seorang warga. Tak terima ditegur, AR pun balik dan memanggil seorang temannya hingga menyerang rumah warga Padolo.

“AR dan temannya pun langsung mendapat perlawanan dan dikeroyok oleh warga Desa Padolo hingga AR dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa jam akibat luka dalam terkena benda tumpul dan benda tajam,” terang Gunawan

Keluarga korban pun tak terima, dan akhirnya melakukan penyerangan balik pada Sabtu jelang siang. Sementara, dua pelaku pengeroyokan terhadap AR yang belum diketahui identitasnya, telah ditangkap dan diamankan di Mapolres Bima.

Bersamaan itu pula, dua pelaku pengrusakan disertai pembakaran rumah warga di Desa Padolo, juga telah diamankan bersama barang bukti Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin yang diduga dipergunakan untuk kembali menyerang.

Namun, mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan, ratusan aparat gabungan Polisi, TNI, Brimob, disiagakan di tengah perbatasan dua kampung antara Desa Padolo, Kecamatan Palibelo dan Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Bima-NTB. (305/snc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.