Menag Apresiasi Umat Buddha Rayakan Waisak Secara Sederhana di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi Covid-19 umat Budha merayakan Waisak dengan sederhana. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Perayaan Hari Raya Waisak tahun ini yang jatuh pada pada Kamis (7/5/2020) berbeda dari tahun sebelumnya. Umat Buddha diimbau agar menyelenggarakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2564 BE secara sederhana di tengah pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hal ini mendapat apresiasi dari Menteri Agama Fachrul Razi.

“Pertama-tama saya memberikan apresiasi kepada vihara-vihara dan umat Buddha atas penyelenggaraan Waisak yang digelar secara sederhana sesuai anjuran Pemerintah dan protokol kesehatan,” kata Menag, Rabu (6/5/2020).

Bacaan Lainnya

Menurut Menag, hal tersebut merupakan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menag juga mengajak umat Budhha turut mengambil andil dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di hari yang suci ini.

“Saya mengajak kepada seluruh umat Buddha untuk turut berperan aktif memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Sebagaimana Buddha mengajarkan umatnya untuk mengatasi penderitaan,” imbuhnya.

Menag mengharapkan perayaan Tri Suci Waisak 2564 BE yang mengusung tema ‘Dengan Kesadaran Dhamma Kita Tingkatkan Kepedulian Sosial Demi Keutuhan Bangsa’ dapat mengingatkan umat Buddha atas nilai-nilai keutamaan Dhamma. Adapun nilai keutamaan Dhamma yaitu nilai pengorbanan hidup, nilai kebijaksanaan hidup, dan nilai kesempurnaan hidup yang semuanya telah dilakukan dan diajarkan Buddha.

“Keberadaan dan kebenaran Dhamma yang saudara yakini itu dapat menjawab semua tantangan perubahan kehidupan sebagaimana perkembangan dunia dewasa ini,” ujar Menag

Menurut Menag, umat Buddha menyakini bahwa semua persoalan yang terjadi hanya dapat diatasi apabila manusia memiliki kedamaian dalam hidupnya. Kedamaian yang ditopang oleh tekad teguh untuk menghayati kebenaran dhamma sehingga terus menghiasi sepanjang hidupnya.

Menag juga berpesan agar seluruh umat Buddha untuk menyebar luas cahaya terang keutamaan dhamma itu dengan melaksanakan enam hal. Pertama, perilaku yang penuh cinta kasih. Kedua, perkataan yang penuh cinta kasih. Ketiga, pikiran yang penuh cinta kasih.

Keempat, umat Buddha juga diminta memaksakan kepedulian sosial untuk saling bersimpati dan saling tulus berkorban bagi sesama manusia. Kelima, menjaga norma-norma moral sosial. Keenam, mempunyai pandangan yang luas dan terbuka dalam memahami perubahan.

Umat Buddha sekalian dapat memiliki pikiran ucapan dan perilaku damai sebagai wujud nyata cahaya Kebenaran serta mengimplementasikannya untuk meningkatkan kualitas beragama dan kerukunan antar sesama serta kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

“Akhirnya atas nama pribadi maupun selaku Menteri Agama Republik Indonesia, saya Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, mengucapkan Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak kepada seluruh umat Buddha Indonesia,” ucap Menag. (*/Cr01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.