Memasuki 1 Dekade, Ubud Village Jazz Festival Bakal Digelar dengan Nuansa Berbeda

jazz festival
Co founder Ubud Village Jazz Festival Yuri Mahatma (kanan) dan Co Founder Ubud Village Jazz Festival Anak Agung Anom Wijaya Darsana (kiri) Kepala Sub Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Ketut Yadnya Winarta. (maha)

DENPASAR | patrolipost.com – Ubud Village Jazz Festival (UVJF) telah memasuki usia satu dekade (tahun ke-10). UVJF 2023 bakal digelar di Sthala Ubud Portfolio Hotel by Marriot 28 hingga 29 Juli 2023.

Co Founder Ubud Village Jazz Festival Yuri Mahatma mengatakan, pemilihan lokasi yang berbeda dengan event sebelumnya bertujuan untuk memberikan nuansa baru dan kenyamanan bagi para pengunjung.

“Ruang terbuka hotel yang begitu menakjubkan adalah tempat yang sempurna untuk acara kami. Kami menanti-nanti untuk merayakannya dalam pemandangan yang indah ini,” jelas Yuri Mahatma, saat menggelar konferensi pers di Denpasar, Jumat (21/7/2023).

Selain itu, UVJF yang merupakan 10 event musik terbaik dalam skala internasional ini bakal menampilkan musisi-musisi jazz lokal, nasional dan internasional. Kevin Hays Trio (AS), merupakan pemenang Grammy Award dan Pere Bujosa Trio  dari Spanyol, Henk Kraajeveld Quintet  Amanda Lee dari Singapura, Jeremie Ternoy, Prancis.

MANNA Trio yang akan tampil bersama legenda bass Indonesia Mates, Rio Moreno Latin Combo  dari Indonesia, Wilson Quah Malaysia-Indonesia, Yuri Mahatma & Astrid Sulaiman Indonesia, dan pianis muda berbakat Nadine Adriana dari Bandung-Indonesia dan Etawa Jazz Jogjakarta.

Selama dekade terakhir, UVJF telah dipercaya oleh kedutaan internasional sebagai platform untuk menampilkan musisi jazz dari negara masing-masing.

UVJF juga mendapatkan dukungan dari departemen urusan kebudayaan Prancis Institut Français Indonésie, Association Jazz Croise, Belanda Erasmus Huis, dan Spanyol Institute d’Estudies Balearics, Rostov Jazz School and Administration of the city of Rostov-on-Don, Russia.

Sementara itu, Co Founder Ubud Village Festival Anak Agung Anom Wijaya Darsana mengatakan, pengunjung pada  event yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Kreatif (Kemenparekraf) ditargetkan 1000 orang per hari.

“Kita tidak bisa melebihi itu karena lokasi disamping sungai jadi menjaga keamanan saat festival,” kata Anom Darsana.

Ia menambahkan dari total 2.000 tiket yang disiapkan pengunjung dari luar seperti Singapura, Australia dan Eropa mendominasi pengunjung yang akan datang pada UVJF ke-10 tahun 2023.

“Pangsa pengunjung kebanyakan expart, lokal dan nasional. Kebanyakan awal-awal dari luar seperti Singapura, Australia, mereka datang ke Bali untuk menonton jazz,” imbuhnya.

Sementra itu, Kepala Sub Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali I Ketut Yadnya Winarta menyampaikan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali telah mencatat UVJF menjadi salah satu event terbesar yang diselenggarakan di Bali.

Ubud Village Jazz Festival juga berhasil menembus Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf. Disamping itu, UVJF berada di posisi 10 besar dari 110 event KEN di Tanah Air.

“Tahun lalu, Ubud Village Jazz Festival mungkin tidak dapat, tapi tahun ini masuk sepuluh besar, saya ucapkan selamat. Pemerintah Provinsi Bali juga mendukung kegiatan event UVJF ini dari tahun ke tahun,” kata Ketut Yadnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.