Klungkung Bebas dari Cabai Dicat Merah, Harga Rawit Meroket

Pedagang di Klungkung kesulitan menjual cabai, selain langka di pasaran, harganya juga melambung tinggi, Minggu (3/1/2021). (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Harga cabai di Klungkung kini melambung tinggi. Selain tinggi pasokan cabai juga mengalami kelangkaan di pasaran. Seperti halnya cabai rawit merah, naik mencapai Rp 80 ribu per-kg. Untung saja, tidak ditemukan cabai yang dicat merah seperti di daerah lain, di luar Bali.

“Dengan harga cabai rawit merah seperti saat ini, warga sangat sulit membeli. Terpaksa kami menjualnya dengan cara mencampur cabai merah dengan cabai hijau,” ungkap seorang pedagang cabai di Klungkung, Dewa Ayu Suniartini, Minggu (3/1).

Menurutnya, jika harga cabai rawit merah di Klungkung berkisar Rp80 ribu per- kg. Sementara dengan mencampurnya bersama cabai rawit yang masih hijau, pedagang bisa menekan harga, menjual seharga Rp60 ribu per-kg.

“Kalau dengan harga cabai rawit merah saat ini, warga takut membelinya,” ungkap Dewa Ayu Suniartini lagi.

Hal serupa diungkapkan pedagang cabai lainnya, Nengah Wiwin. Ia pun terpaksa mencari untung sangat sedikit, agat bisa memutar penjualannya.

“Terpaksa juga jualnya campur cabai merah dan hijau, agar ada warga yang mau beli,” jelasnya.

Sebelumnya harga cabai rawit normal berkisar Rp25 ribu sampai Rp35 ribu per kg. Kenaikan harga komoditi cabai di Klungkung, sebenarnya sudah mulai terjadi sejak akhir tahun lalu. Berdasarkan pemantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah Klungkung, Sejak Minggu (27/12) lalu, harga cabai rawit merah sudah berkisar Rp. 42.000,- per-kg, lalu Senin (28/12) menjadi Rp. 56.000,-/kg. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.