Kisah Sukses Pengusaha Pie Susu Dewata Agung Bali hingga Jadi Kunjungan Industri Sekolah

pie susu
SMA Sunan Giri Menganti Gresik, salah satu sekolah yang memilih kunjungan industri ke Pie Susu Dewata Agung Bali pada Kamis, 8 Juni 2023.  (maha)

DENPASAR | patrolipost.com – Pie Susu Dewata Agung, salah satu produsen yang memproduksi pie dengan rasa original dan keju mampu menarik konsumen dan bahkan sebagai pusat kunjungan industri dari berbagai sekolah yang berasal dari luar Bali. Pie Susu merupakan oleh-oleh khas Bali yang banyak digemari pelancong atau wisatawan yang berkunjung ke ke Bali.

SMA Sunan Giri Menganti Gresik, salah satu sekolah yang memilih kunjungan industri ke Pie Susu Dewata Agung Bali pada Kamis (8/6/2023).

Bacaan Lainnya

Kepala SMA Sunan Giri Menganti Gresik Dra Hj Siti Muniro mengatakan, sebagai sekolah double track, siswa diberikan materi akademik dan ketrampilan kewirausahaan. Sebanyak 186 siswa dibawa ke Pulau Dewata untuk melakukan kunjungan industri dan mempelajari cara pembuatan Pie Susu.

“Sekolah double track mempunyai 2 kewajiban membimbing anak-anak sampai ke perguruan tinggi terus yang kedua memberikan anak keterampilan dan kewirausahaan. Sehingga ketika anak-anak tidak bisa melanjutkan kuliah bisa berwirausaha kayak Mas Baim ini,” kata Siti Muniro.

Siti Muniro pun mengaku salut kepada Pemilik Perusahaan Pie Susu Dewata Agung Bali Muchram Ibrahim yang bisa menjadi motivator untuk siswanya.

Pemilik Perusahaan Pie Susu Dewata Agung Muchram Ibrahim yang akrab disapa Baim mengatakan, untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis pie susu tidak lah mudah.

Pria kelahiran Singaraja ini pun menuturkan perjalanannya untuk mencapai kesuksesan yang mampu menginspirasi banyak orang. Berawal ketika ekonomi orangtuanya yang sempat terpuruk, bahkan tidak mencukupi untuk biaya sekolah hingga harus memutuskan untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes).

Setelah lulus dari Ponpes pada 2012 Baim pun mencoba untuk berbisnis dengan berjualan pie susu. Saat itu kata Baim, pie susu belum terkenal seperti sekarang.

“Mencoba jualan pie susu mengambil punya orang dan dijual lagi,” katanya.

Ia pun mempromosikan dagangannya di pantai dengan cara menawarkan pie susunya ke pengunjung pantai.

“Teryata cara itu salah, akhirnya berlajar dapat order banyak tanpa harus jualan di pantai. Jatuh bangun susah cari uang, penuh persaingan,” ucapnya.

Dengan kondisi bisnis yang dialaminya, Baim tak menyerah. Ia pun memutuskan untuk pergi bekerja ke Surabaya. Bermodalkan uang hasil kerja dan pinjaman KUR sebanyak Rp.20 juta Baim memberanikan diri untuk membuka usaha pie susu sendiri di Denpasar.

“Pangsa pasarnya mendatangi toko oleh-oleh di seluruh Denpasar dan hingga saat ini berhasil,” kata Baim.

Saat ini kata Baim, Pie Susu Dewata Agung mampu memproduksi 30.000 pie per hari.

“Ini karena kasih sayang Allah. Kalau tidak saya sudah bangkrut dari dulu. Sekarang punya tabungan dengan angka miliaran rupiah,” ucapnya.

“Butuh tambahan ibadah untuk sukses, bangun malam Tahajud,” imbuhnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.