Kinerja Direktur PDAM Dituding Bernuansa Politis

Suasana rapat kerja dewan dengan PDAM Bangli. (ben)

BANGLI | patrolipost.com – Jelang hajatan Pilkada, kinerja para pejabat di Kabupaten Bangli tidak lepas dari pemantauan. Hal ini tidak bisa dipisahkan karena dalam Pilkada Desember nanti, calon yang ikut bertarung memperebutkan kursi bupati  adalah I Made Subrata yang tak lain adik kandung dari Bupati Bangli I Made Gianyar.

Sorotan ditujukan kepada Direktur PDAM Bangli, I Dewa Gde Retno Suparso Mesi. Dimana Direktur asal Banjar, Kelurahan Kawan Bangli ini kinerjanya dituding bernuansa politis. Hal tersebut terungkap dalam rapat kerja antara pihak PDAM, Badan Keuangan, Pendapatan dan Arsip Daerah dengan anggota Komisi III DPRD Bangli, Kamis (2/7/2020) .

Rapat kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles tersebut, Anggota Komisi III yakni I Made Sudiasa dan I Ketut Swastika menuding kinerja dari Direktur PDAM mengarah kepada  ranah politik praktis.

I Made Sudiasa melihat wacana pembukaan jaringan baru air bersih di Dusun Kubusuwih, Desa Yangpai, Kecamatan Tembuku.  Politisi dari Partai Demokrat ini  mengatakan sepatutnya direktur tidak memberikan sebuah harapan kepada masyarakat. Pasalnya jika melihat kondisi keuangan daerah sangat sulit  kegiatan tersebut bisa berjalan karena anggran telah tersedot untuk penanganan Covid-19.

”Jangan masyarakat diberi janji palsu atau di PHP,” sebut Made Sudiasa diamini Ketut Swastika.

Menurut  Made Sudiasa untuk pembukaan jaringan baru air bersih di Kubusuwih telah diperjuangkannya sejak lama, bahkan dalam rapat kerja dengan bupati sempat diutarakannya.

Sementara I Ketut Swatika mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 beberapa kegiatan di masing-masing OPD dirasionalisasi untuk penanganan Covid, bahkan tunjangan dan anggran perdin dewan dipangkas.

”Tolong jangan mengumbar janji , jika di daerah dirasa  tidak ada anggaran untuk pengadaan air bersih di Kubusuwih, maka kami di dewan siap memperjuangkan anggaran ke provinsi, nanti kami akan sampaikan kondisi ini ke bapak Gubernur,” ujar politisi PDIP ini.

Disamping itu kedua politisi ini juga menyoroti rekutmen tenaga kontrak baru di PDAM Bangli.

Kami Bekerja Secara Profesional
Sementara Direktur PDAM, Dewa Suparso Mesi menampik kalau kinerjanya selama ini dituding bernuansa politik.

“Kami dulu memang kader dari salah satu partai besar, tapi begitu kami ikut penjaringan calon direktur PDAM, baju partai telah ditanggalkan dan kami telah bekerja secara profional,” tegasnya.

Jika kegiatan pengadaan air bersih di Desa Landih dianggap bernuansa poltik, kata Dewa Retno Suparso Mesi adalah hal yang sangat keliru, dimana kegiatan tersebut merupakan program lanjutan. Tiga tahun lalu untuk jaringan perpipaan telah terpasang lewat anggaran provinsi.

“Kami hanya tinggal menyuplai air saja dan untuk pemenuhan air memanfaatkan air dari Palaktihing,” ungkapnya

Begitupula untuk pengadaan air bersih untuk wilayah Kubusuwih pihaknya tidak pernah berjanji kepada masyarakat .Yang jelas untuk di Kubusuwih merupakan murni permintaan dari masyarakat kepada bapak bupati  Lanjut tidaknya kegiatan tergantung dari  bapak- bapak di dewan dan bupati.

”Terkait permintaan warga, bapak bupati memerintahkan kami untuk melakukan kajian teknis,” ujarnya seraya menambahkan untuk anggaran dibutuhkan Rp 3,5 miliar. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.