Kerja Keras Balai Bahasa di Tahun 2022

sastra33cccc
Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Toha Machsum (tengah) bersama Kepala Sub Bagian Umum BBPR Endry Satya Ramadhan (kiri) dan salah seorang staf, Zihamusolkhin, dalam sebuah acara di Pekanbaru. (ist)

PEKANBARU | patrolipost.com – Selama tahun 2022, Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) berhasil menyelenggarakan banyak kegiatan yang melibatkan kalayak yang konsen di bidang kebahasaan, sastra, literasi secara umum. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), BBPR memang dituntut untuk melakukan pembinaan, pengembangan, dan perlindungan bahasa dan sastra, khususnya di Riau, secara maksimal.

Kepala BBPR, Toha Machsum SAg MAg, menjelaskan, hal yang dilakukan BBPR adalah menjalankan rangkaian misi yang terdiri atas mewujudkan pelayanan prima pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra, mewujudkan pelindungan bahasa dan sastra yang dinamis berbasis kekuatan masyarakat, juga mewujudkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dalam rangka menjadikan bahasa Indonesia sebagai alat diplomasi.

“Yang lainnya adalah mewujudkan kelestarian bahasa daerah, mewujudkan generasi literasi bahasa dan sastra yang unggul, dan mengoptimalkan tata kelola BBPR yang partisipatif, transparan, dan akuntabel,” jelas Toha di Pekanbaru, Jumat (30/12/2022).

Dijelaskan mantan Kepala Balai Bahasa Papua dan Bali ini, inovasi pelayanan evaluasi kinerja dan layanan yang disusun BBPR merupakan bagian dari bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pelindungan bahasa dan sastra kepada masyarakat sebagai wujud peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan peran serta masyarakat, dan menggali potensi kebahasaan dan kesastraan di Provinsi Riau.

Beberapa program prioritas yang dilaksanakan BBPR selama tahun 2022 antara lain Program Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, salah satunya adalah berpartisipasi aktif menyelenggarakan kegiatan peningkatan literasi. Melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi, kegiatan tersebut berupa penjaringan 41 data lengkap profil komunitas literasi di Riau.

Pemutakhiran Profil Komunitas Penggerak Literasi dilakukan pada tiga kabupaten, yaitu Siak, Kuantan Singingi (Kuansing), dan Rokan Hulu (Rohul). Rangkaian kegiatan KKLP Literasi juga turut melibatkan siswa SD sejumlah 300 orang yang berasal dari Rokan Hilir (Rohil), Dumai, dan Kepulauan Meranti.

Tahun ini, komunitas-komunitas penggerak literasi, seperti komunitas baca, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), pemangku kepentingan, serta generasi muda yang memiliki minat di bidang literasi di Riau turut bersinergi bersama BBPR menghidupkan program literasi di dua kabupaten, Pelalawan dan Kampar, dengan menyelenggarakan kegiatan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi.

Bersamaan dengan program literasi, keberadaan Ikatan Duta Bahasa Riau sebagai mitra kerja serta fasilitator tahun ini ikut menyukseskan kegiatan Kemah Literasi Jaga Bahasa bagi Generasi Muda Riau: Bahasa Terbilang Bangsa Gemilang di Bumi Perkemahan Pusdiklatda Riau, yang diikuti 100 orang. Kegiatan Jaga Bahasa tahun ini berfokus pada pengutamaan bahasa negara di ruang publik.

Disampaikan Toha lagi, berkaitan dengan itu, KKLP Literasi di tahun 2022 turut serta mengenalkan metode pengajaran keterampilan Berpikir Aras Tinggi (KBAT) melalui kegiatan Integrasi Literasi Berbasis Keterampilan Berpikir Aras Tinggi (KBAT) pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar di Pekanbaru. Sejumlah 30 guru SD di Pekanbaru menerima pengetahuan dan praktik baik integrasi literasi ke dalam pembelajaran di SD dari beberapa narasumber, yakni I Wayan Artika (Komunitas Desa Belajar Bali), Esra Nelva Siagian (SEAQIL), Sarmiyati (Dispursip Provinsi Riau), Sari Firman (FTBM Provinsi Riau), dan Yulismar (Ketua IGI Riau).

Di tahun 2022, Balai Bahasa Provinsi Riau telah melakukan Pembinaan Lembaga dalam Pengutamaan Bahasa Negara di lima kabupaten, yaitu Pekanbaru, Dumai, Kampar, Pelalawan, dan Siak kepada 15 lembaga pemerintah, 20 lembaga pendidikan, dan 10 lembaga swasta. Kegiatan pembinaan lembaga ini meliputi audiensi, pengambilan data, sosialisasi, dan pendampingan.

Selain itu, BBPR menerima permintaan layanan lain (juru bahasa) dan penyuluh/instruktur/narasumber kebahasaan dari instansi lain. Sejalan dengan layanan pembinaan yang menyasar masyarakat di Riau, jelas Toha, lembaga yang dipimpinnya itu secara konsisten melibatkan generasi muda sebagai mitra dalam upaya penguatan bahasa negara, yakni bahasa Indonesia.

Upaya ini antara lain diimplementasikan dalam wujud kegiatan Jaga Bahasa: Pembinaan Literasi bagi Generasi Muda Bersama Duta Bahasa Riau (100 orang); Niaga Bahasa: Pelatihan Niaga Bahasa (50 orang); Pemilihan Duta Bahasa Riau (100 orang); dan Pembinaan Literasi Generasi Muda Bersama Duta Bahasa Riau di tiga kabupaten, yaitu Rokan Hilir, Dumai, dan Kepulauan Meranti (300 orang).

“Sejak Januari hingga awal Desember 2022, peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif tercatat mencapai 5.182 orang yang tersebar di 12 kabupaten/kota. Pada tahun ini juga, salah satu sekolah di Riau, SMP Negeri 2 Dumai, meraih penghargaan Apresiasi Giat UKBI Adaptif Merdeka dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kemendikbud Ristek,” ujar Toha.

Melalui KKLP Perkamusan dan Peristilahan, BBPR telah melakukan penyusunan dan pemutakhiran sejumlah produk perkamusan dan peristilahan, yaitu inventarisasi kosakata sejumlah 613 entri. Kemudian melakukan lokakarya hasil inventarisasi kosakata yang bertujuan untuk mencari rekomendasi makna, definisi, dan penggunaan contoh kalimat bersama narasumber yang berasal dari Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Inhil.

Pada bagian lain Toha menjelaskan, capaian KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra selama tahun 2022, berhasil melaksanakan Revitalisasi Pantun Bebalam Petalangan, Pelalawan. Bentuk kegiatan adalah melakuka koordinasi, beberapa kali pelatihan, dan pementasan. Capaian kegiatan revitalisasi ini adalah video dokumentasi dan laporan kegiatan, naskah Bungai Rambai yang dikirim ke Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, 25 siswa menjadi penutur muda, 3 pelaku sastra terlibat dalam pelatihan, serta siswa, masyarakat, pemangku kepentingan, dan pemerintah setempat terlibat dalam pementasan.

Sementara itu, BBPR juga telah memfasilitasi pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) kepada pegiat BIPA dan calon pengajar BIPA sebanyak 60 orang di dua kabupaten, Dumai dan Bengkalis. KKLP BIPA BBPR bekerja sama dengan FKIP Universitas Islam Riau (UIR) menyusun kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) kepada 70 mahasiswa Program Studi Bahasa Indonesia selama dua sesi di tahun 2022. KKLP BIPA juga berperan aktif mengadakan pembinaan Ke-BIPA-an kepada pimpinan, kepala sekolah, dan pengajar BIPA di International Creative School, Pekanbaru.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman staf BBPR yang telah bekerja keras melakukan banyak kegiatan tersebut, yang menurut kami akan sangat berguna bagi masyarakat. Semoga di tahun 2023 nanti kami bisa mempertahankan kinerja yang baik ini,” jelas Toha mengakhiri. (305)

 

Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Toha Machsum (tengah) bersama Kepala Sub Bagian Umum BBPR Endry Satya Ramadhan (kiri) dan salah seorang staf, Zihamusolkhin, dalam sebuah acara di Pekanbaru. (ist)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.