Kerahkan 8.000 Personel, Polda Bali Waspadai Aksi Terorisme Saat Pemilu

amankan pemilu
Kapolda Bali memberi keterangan pers usai apel gelar pasukan. (ist) 

DENPASAR | patrolipost.com – Meski tingkat kerawanan di Bali menjelang Pemilu 2024 berada di tingkat sedang, namun hal yang sangat diwaspadai Polda Bali adalah masalah terorisme. Mengingat pada Pemilu 2019, tercatat ada enam serangan teror di Indonesia. Sehingga tidak boleh ada aksi terorisme kembali terjadi di Pemilu 2024 nanti.

“Titik kerawanan memang ada di beberapa zona. Untuk di Bali, memang tidak terlalu mendapat titik yang merah atau tinggi. Hanya tingkat sedang, tetapi kami tidak akan meremehkan,” ungkap Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Agung dalam rangka pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Lapangan Mako Brimob Polda Bali Tohpati, Selasa (17/10/2023) pagi.

Bacaan Lainnya

Kade Narendra mewanti-wanti tidak boleh dibiarkan aksi terorisme kembali terjadi di Tanah Air pada Pemilu nanti. Bahkan, ia meminta anak buahnya agar menangkap para teroris sebelum beraksi. Sehingga, tidak ada letupan sekecil apapun terjadi pada Pemilu 2024.

“Seperti disampaikan dalam amanat Pak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyangkut teroris tetap kami antisipasi dan waspada. Kami minta jajaran mengoptimalkan preventive strike agar pelaku teror berhasil ditangkap sebelum melancarkan aksinya,” ujarnya.

Operasi Mantap Brata ini, Polda Bali mengerahkan 8.000 personel, dengan dibantu 800 personel TNI. Mereka akan melakukan pengamanan seluruh tahapan Pemilu selama 222 hari, mulai 19 Oktober 2023 sampai 20 Oktober 2024.

“Bagi personel, lakukan tugas sesuai SOP dan penuh tanggung jawab. Jaga sinergitas yang baik dengan instansi terkait lainnya, jika temukan pelanggaran, selesaikan dengan profesional dan transparan,” imbuh jenderal bintang dua ini.

Jenderal asal Tabanan ini, mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh politik untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Sehingga, pesta demokrasi yang akan datang dapat berjalan sebagaimana mestinya.

“Kami sebagai petugas pengamanan Pemilu, mengimbau ke seluruh masyarakat dan partai politik, mari bersama-sama berpesta demokrasi yang benar, damai dan berbahagia. Jangan malah saling gontok-gontokan atau berkelahi. Tentunya harus siap kalah, jangan hanya siap menang saja. Dan kalau kalah tidak mau, itulah yang nantinya akan berpengaruh pada situasi Kamtibmas,” ujarnya. (007)

Pos terkait