Kemenparekraf Gelar Bimtek bagi Pelaku Usaha Restoran di Kintamani

bimtek
Pelaksanaan Bimtek penerapan standar usaha restoran di kawasan Geopark Batur bertempat di Shan Hu Lakeview Hotel & Restaurant Kintamani, Bangli. (ist) 

BANGLI | patrolipost.com – Bimbingan teknis (Bimtek) penerapan standar usaha restoran berbasis risiko di Kawasan Geopark Batur digelar di Shan Hu Lakeview Hotel & Restaurant Kintamani, Bangli, Selasa (27/9/2022). Bimtek yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) diikuti sebanyak 50 perserta.

Bimtek dibuka oleh Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf, Hanifah serta dihadiri Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Wayan Sugiarta.

Bacaan Lainnya

Ditemui usai membuka Bimtek, Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf, Hanifah mengatakan Kemenparekraf memiliki tugas membuat standar untuk usaha-usaha pariwisata. Ketika sudah ada standar yang ditetapkan, maka dilakukan standarisasi di masing-masing usaha.

“Bimtek kali ini diikuti sebanyak 50  pelaku usaha restoran yang berasal dari Bangli dan Ginayar,” ujarnya.

Nantinya dilakukan sertifikasi ke masing-masing usaha restoran yang ada di kawasan Geopark Batur. Proses sertifikasi akan melibatkan lembaga sertifikasi lokal.

“Kami menggandeng lembaga lokal di Bali. Nantinya diketahui hasil proses sertifikasi tersebut,” ungkap Hanafiah. Dilibatkan sertifikasi lokal tiada lain mereka sudah barang tentu mengenal situasi dan kondisi setempat dan juga berkaitan dengan pembiayaan.

“Jika lembaga sertifikasi didatangkan semisal dari Jakarta, tentu dari segi pembiayaan lebih mahal,” sebutnya.

Selain usaha restoran dilakukan juga standarisasi untuk usaha hotel hingga spa. Memang untuk di Bangli sasarannya usaha restoran.

Menurut Hanifah, Bali salah satu fokus Kementerian Parekraf. Selain memang pariwisata Bali mulai bangkit. Pihaknya  ingin pelaku usaha agar tidak terlena. Memang salama ini kunjungan sepi, mulai longgar pengawasan serta pengurangan atau penggantian tenag kerja.

“Kami mau meyakinkan mereka (pelaku usaha) melakukan operasional sesuai standar yang ditetapkan,” harapnya.

Disampaikan pula, wisatawan yang berkunjung tidak hanya untuk menikmati alam atau atraksi budaya, tetapi juga layanan lainnya seperti restoran. Tentunya ketika layanan sudah sesuai standar, pengunjung tidak kapok untuk datang kembali.

Disisi lain Kepala Disparbud Bangli, I Wayan Sugiarta mengatakan kegiatan kali ini untuk mendorong pelaku usaha agar menjaga kualitas pariwisata. Berbicara pariwisata harus satu kesatuan yakni tidak hanya soal keindahan, tapi juga harus dibarengi dengan keamanan dan kenyamanan.

Pihaknya berharap kegiatan atau program Kemenparekraf yang lainnya juga bisa dilaksanakan di Bangli. “Saat ini di Bangli terjadi lonjakan kunjungan, bahkan salah satu DTW dikunjungi 3.000 wisatawan dalam sehari,” sebutnya. (750)

Pos terkait