Kasus Dugaan Korupsi Bumdes Besan, JPU Hadirkan 11 Saksi, yang Datang 9 Saksi

sidang 33333ccccccc
Sidang kasus korupsi Bumdes Besan di Pengadilan Negeri Tipikor Denpasar dengan agenda menghadirkan 11 saksi, namun yang hadir hanya 9 orang saksi. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Sidang kasus dugaan korupsi Bumdes Besan yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Denpasar, Kamis (13/10) agenda menghadirkan saksi. Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Heriyanti SH MHum dengan Hakim Anggota Soebekti SH dan Nelson SH.

Sidang tindak pidana dugaan korupsi penyalahgunaan/penyelewengan dana pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kertha Jaya Desa Besan, Kabupaten Klungkung ini dengan terdakwa I Komang Nindya Satnata .

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Klungkung, W Erfandy Kurnia Rachman SH dalam penjelasannya menyatakan persidangan kasus dugaan korupsi di Bumdes Desa Besan, Dawan, Klungkung ini untuk mendengarkan keterangan saksi yang dilakukan tuntutan Jaksa Penuntut Umum .

Disebutkannya, dalam persidangan tindak pidana korupsi penyalahgunaan/ penyelewengan dana pada BUMDes Besan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung adalah pembuktian oleh Jaksa Penuntut Umum dengan menghadirkan saksi-saksi berjumlah 11 orang saksi namun yang hadir pada persidangan berjumlah 9 orang saksi.

“Namun dari 11 saksi yang diajukan untuk didengar keterangannya, yang hadir hanya 9 orang. Dimana saksi seluruhnya merupakan warga Desa Dawan menerangkan di bawah sumpah, para saksi tersebut mengajukan permohonan kredit di BUMDes yang diproses oleh terdakwa dengan tanpa menggunakan prosedur kredit yang berlaku, salah satunya tanpa menggunakan surat perjanjian kredit ,” ungkapnya.

Dimana sebelumnya dalam dakwaan dugaan penyelewengan / penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh terdakwa I Komang Nindya Satnata pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kertha Jaya Desa Besan Kecamatan Dawan Kabupatan Klungkung diduga telah mengakibatkan kerugian negara sebesar lebih kurang Rp 662 juta.

’’Agenda sidang berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2022 dengan agenda pembuktian penuntut umum dengan menghadirkan saksi-saksi dari Jaksa Penuntut Umum,” ujar W Erfandi Kurnia Rachman. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.