Kasus Deman Berdarah Meningkat Tajam di Bangli

Kabid Pencegahan dan Penanggulan Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, Ni Wayan Miniari.

BANGLI | patrolipost.com – Kasus deman berdarah di Kabupaten Bangli mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga bulan November tercatat sebanyak 317 kasus, sementara di tahun 2019 (Januari – Desember) tercatat sebanyak 230 kasus. Meningkatnya kasus karena masih rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, Ni Wayan Budiari mengatakan, memang terjadi peningkatan kasus deman berdarah. Hingga awal bulan November tercatat sebanyak 317 kasus. ”Data kasus itu mengacu laporan dari pihak rumah sakit,” ujarnya, Senin (2/11/2020).

Bacaan Lainnya

Kata Ni Wayan Budiari, sebagai langkah pencegahan dilakukan  dengan fogging. Untuk fogging dilakukan mengacu dari temuan kasus. ”Petugas melakukan fogging pagi hari dan jumlah petugas yang turun sebanyak 5 orang,” sebutnya.

Lanjut Budiari, naiknya kasus DB menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Padahal dinas lewat petugas di Puskesmas rutin melakukan sosialisasi terkait penyakit demam berdarah dan cara pencegahannya.

”Masih banyak ditemukan warga yang membuang sampah sembarang di saluran drainase, selain menyebabkan banjir juga muncul kubangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” sebutnya, seraya menambahkan, kasus terbanyak terjadi di wilayah Kota Bangli.

Sementara disinggung anggaran untuk fogging, kata Wayan Miniari di APBD Induk 2020 diplot anggaran Rp 150 juta. Karena melonjaknya kasus anggaran habis dan terpaksa menggunakan dana pengadaan VAR.

“Di APBD Perubahan diplot anggaran untuk fogging Rp 124.132.773,” sebut Wayan Miniari. (750)

 

Pos terkait