Jenazah Telantar Dikremasi, Ini Penjelasan RSUP Sanglah

direktur pelayanan
Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSUP Sanglah, dr Ni Luh Dharma Kerti Natih MHSM. (yani)

DENPASAR | patrolipost.com – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah akan mengkremasi jenazah telantar dalam jangka waktu tertentu. Namun prosesnya tidaklah mudah karena harus dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) setelah dipastikan bahwa jenazah tersebut tidak memiliki keluarga atau jenazah tidak teridentifikasi.

Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSUP Sanglah dr Ni Luh Dharma Kerti Natih MHSM mengatakan, pihak rumah sakit melaksanakan beberapa proses sebelum mengidentifikasikan bahwa jenazah tersebut merupakan jenazah telantar.

Bacaan Lainnya

“Pertama, kita harus mengumumkannya untuk memperoleh informasi, apakah jenazah yang di Rumah Sakit Sanglah tersebut memiliki keluarga atau tidak. Sehingga bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pihak rumah sakit juga akan menghubungi petugas Kepolisian dan Dinas Sosial (Dinsos).  Sedangkan untuk jenazah terlantar di RSUP Sanglah sudah dipastikan akan dikremasi, setelah melalui beberapa tahap yang telah ditentukan.

“Jadi pasti semua jenazah telantar di Rumah Sakit Sanglah dikremasi, tapi tidak semudah itu. Kalau seandainya ada keluarga berarti selesai masalahnya. Sementara apabila tidak memiliki keluarga maka diperlukannya surat dari Kepolisian dan Dinsos,” ungkapnya.

Kemudian apabila pihak rumah sakit sudah menerima surat dari Kepolisian bahwa tidak adanya kasus terkait dengan kejahatan. Selanjutnya, dari pihak Dinsos juga menginformasikan bahwa tidak ditemukan adanya warga yang kehilangan anggota keluarga serta tidak adanya keluarga yang mengakui jenazah tersebut.

“Maka kita sudah bisa mengatakan bahwa jenazah merupakan jenazah telantar,” sebutnya.

Terkait jenazah telantar beragama Islam, RSUP Sanglah bekerjasama dengan MUI dan paguyuban kerukunan umat Islam di RSUP Sanglah yang dikhususkan untuk menangani pemakaman jenazah telantar.

“Jadi nantinya mereka yang akan melakukan proses pemakamannya. Jadi kita tekankan bahwa ada proses yang panjang sebelum jenazah itu dikremasi,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya berpesan bagi masyarakat jangan mudah percaya akan adanya hoax atau informasi yang tidak bertanggung jawab terkait kremasi jenazah telantar.

“Siapa tahu ada yang menghembuskan isu atau hoax tersebut punya kepentingan tertentu. Jadi masyarakat harus lebih hati-hati dan teliti dengan adanya hoax atau isu terkait jenazah akan dikremasi apabila tidak ada keluarga di RSUP Sanglah,” tandasnya. (030)

Pos terkait