Jelang Karya Ngusaba Kadasa, Setiap Hari 1.000 Krama Ngayah di Pura Ulun Danu Batur

krama ngayah
Suasana krama saat ngayah di Pura Ulun Danu Batur, Kintamani. (sam)

BANGLI | patrolipost.com – Berbagai persiapan dilakukan serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kadasa dI Pura Ulun Danu Batur, Kintamani. Puncak karya jatuh pada Budha Umanis Prangbakat, Purnama Kadasa, Rabu (5/4) mendatang. Persiapan Pujawali Ngusaba sudah dilakukan sejak Selasa (21/3) lalu. Setiap hari ada sedikitnya 1.000 orang/krama yang ngayah.

Jero Gede Batur Duwuran mengungkapkan, untuk persiapan karya pujawali Ngusaba melibatkan krama adat. Desa Adat Batur terdiri dari 24 banjar, sehingga setiap harinya krama Banjar dibagi untuk ngayah. “Untuk melaksanakan ayah-ayahan setiap hari ada 4 banjar. Selain itu banyak juga krama dari luar Batur yang turut ngayah,” sebutnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Jero Gede Batur Duwuran setiap hari ada 1.000 orang yang ikut mempersiapkan sarana upacara. Selain itu krama juga menghaturkan berbagai jenis hasil bumi untuk keperluan membuat bhakti/banten. Contohnya saja krama subak, menghaturkan janur, kepala, pisang serta lainnya.

“Apa yang dihasilkan itulah yang dihaturkan. Hal ini sebagai wujud terima kasih atas pemberian Ida Bathare. Krama meyakini air yang mengalir untuk subak bersumber dari Danau Batur,” ungkapnya.

Sementara itu, pada puncak Karya Pujawali Ngusaba Kedasa akan ada beberapa rangkaian upacara. Diawali dengan pelaksanaan pepada agung pada siang hari. Dilanjutkan puncak kraya pada sore hari serta pada tengah malam Ida Bhatara Bhatari katurang pujawali tengahing danu.

“Puncak Ngusaba pada 5 April dan Ida nyejer hingga 17 April. Pada 17 April Ida Bhatari katurang bhakti ngeluhur/nyineb,” jelas Jero Gede Batur.

Lebih lanjut, pelaksanaan atau rangkaian Karya Pujawali Ngusaba pihak pengempon akan mengatur krama Adat dalam melakukan persembahyangan. Yang mana krama banjar tidak sembahyang bersamaan sekaligus. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi pemedek dari luar Batur.

“Jika sekaligus tentu tempat tidak memadai. Maka kami siasati krama banjar untuk bergilir,” sambungnya.

Disamping itu pada karya pujawali Ngusaba ini, masing-masing kabupaten/kota juga akan menghaturkan bhakti penganyar. Untuk kabupaten/kota tersebut sudah mendapatkan jadwal.

“Sudah ada jadwal ngaturang bhakti penganyar dari masing- masing kabupaten,” jelas Jero Gede Batur Duwuran. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.