Jalan Ngurah Rai Bangli Sempat Dibuka, Truk Terjebak

terjebak1
Kondisi truk yang terjebak di titik jalan yang jebol. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Proses pengerjaan Jalan Ngurah Rai Bangli yang jebol memasuki tahap pemadatan. Dalam proses pemadatan, ruas Jalan Ngurah Rai sempat dibuka untuk arus lalu lintas kendaraan. Namun baru beberapa jam dibuka, sebuah kendaraan truk yang mengangkut material pasir terjebak di lokasi. Untuk menghindari kejadian serupa terulang ruas jalan utama Kota Bangli tersebut kembali ditutup.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Perkim Bangli, I Wayan Lega Suprapto mengatakan untuk proses pengerjaan memasuki tahap pemadatan. Dalam proses pemadatan memang menggunakan alat, namun demikian untuk dapatkan hasil yang maksimal pemadatan dilakukan secara tidak langsung.

Bacaan Lainnya

”Pemadatan secara tidak langsung dilakukan karena agregat berupa tanah urug masih mengandung kadar air yang tinggi, dengan dilintasi kendaraan hasil pemadatan bisa lebih optimal,”ujar Wayan Lega, Minggu (27/11/2022).

Lanjut Wayan Lega, dibukanya Jalan Ngurah dilakukan karena kondisi Jalan Merdeka yang merupakan jalan alternatif sedang ada pengerjaan penambalan badan jalan yang berlubang.

”Dibukanya Jalan Ngurah Rai untuk mengantisipasi kemacetan selama proses penambalan badan jalan di ruas Jalan Merdeka,” kata Lega Suprapto.

Lanjut Kabid asala Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani ini, setelah proses pemadataan baru dilanjutkan dengan pengaspalan. Lantas disinggung terkait kejadian mobil yang terjebak di lokasi pasca jalan dibuka, kata Lega Suprapto, untuk struktur utama berupa box culvert dan pondasi tidak ada masalah atau ada pergeseran.

”Nanti timbunan tanah akan kami bongkar lagi dan kembali dilakukan pemadatan ulang,” ujarnya.

Di sisi lain sopir truk Wayan Sutama mengaku berani melintasi jalan yang sempat jebol tersebut karena  tidak ada lagi rambu larangan atau rambu pengalihan arus lalin yang sebelumnya terpasang di tengah jalan. Untuk mengevakuasi mobil yang terjebak pihaknya terpaksa memindahkan material pasir yang diangkutnya.

”Kalau ada rambu tidak mungkin saya lewat jalan ini, agar kejadian yang sama kembali terulang lebih bagus setelah jalan ini diaspal baru kendaraan dibolehkan melintas,” sebutnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.