Isu Transformasi Digital Curi Perhatian Pemimpin Dunia di KTT G20

stafsus kominfo
Staf khusus Kemenkominfo Dedy Permadi dalam penutupan Digital Transformation Expo (DTE) di BNDCC, Nusa Dua, Kamis (17/11/2022). (maha)

NUSA DUA | patrolipost.com – Indonesia menjadi ketua pertama kelompok kerja Digital Economy Working Group (DEWG) dalam KTT G20 Indonesia. Kelompok kerja itu menyoroti dan membahas transformasi digital.

Transformasi digital juga disampaikam oleh Presiden Joko Widodo dalam pembukaan sesi ketiga KTT G20 di The Apurva Kempinski, Kuta Selatan, Bali.

Bacaan Lainnya

“Isu transformasi digital menjadi perhatian tidak hanya Indonesia saja tapi juga pemimpin dunia terutama member dan invities G20,” kata Dedy Permadi, saat penutupan Digital Transformation Expo (DTE) di BNDCC, Nusa Dua, Kamis (17/11/2022).

Kesuksesan pelaksanaan Digital Economy Working Group (DEWG), kata Dedy, menjadi kesuksesan bangsa Indonesia. Isu yang mengemuka diangkat ke dunia dan mendapat tanggapan yang baik dari para pemimpin negara. Isu transformasi digital meliputi, mengurangi kesenjangan digital dan kesenjangan terhadap akses digital.

Saat ini, ketertinggalan dalam pembangunan bidang digital masih dialami oleh banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Dedy Permadi, pemimpin dunia memberikan perhatian terkait literasi digital.

“Menjadi sangat penting dan kebetulan negara-negara bersepakat bahwa selain fasilitas internet, literasi digital juga jadi poin penting. Pembangunan infrastruktur digital tanpa literasi tidak akan membawa manfaat yang optimal,” jelasnya.

Ruang digital yang sehat dan bermanfaat menurutnya, menegaskan bahwa negara G20 memiliki kesamaan pandangan terkait isu-isu di dunia maya.

“Konten negatif harus diminimalisir, dilawan harus dicegah, contohnya hoaks, konten perundungan siber, hingga eksploitasi seksual anak. ruang digital juga harus mampu menghadirkan kemanfaatan yang positif,” kata Dedy.

Di sisi lain, Digital Transformation Expo (DTE) yang menjadi rangkaian puncak DEWG sukses menyedot pengunjung. Dedy mengungkapkan, selama 5 hari pemaksaan, target pengunjung maksimal 3.000 orang.

“Tapi jadi 4,5 ribu orang, ini jauh melebihi target yang kami tetapkan yakni 3.000 pengunjung,” kata Dedy. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.