Heboh! DPRD Klungkung Temukan Beberapa Anak Gizi Buruk

gizi buruk66666
Komisi III DPRD Klungkung saat meninjau Pustu 1 Desa Ped, Nusa Penida dan menemukan beberapa orang anak gizi buruk, Senin (14/3/2022). (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Komisi III DPRD Klungkung yang dikomando Ary Priadnya dalam kunjungan kerjanya di Nusa Penida, Senin (14/3/2022) dan menemukan 6 anak warga kurang gizi yang berada di Pustu 1 Nusa Penida Desa Ped. Kemungkinan kondisi anak maupun bayi yang kekurangan gizi buruk ini terjadi akibat imbas pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Ketua Komisi III DPRD Klungkung Ary Priadnya, ketika dihubungi media menyatakan, dia bersama anggotanya saat turun di Pustu 1 Nusa Penida Desa Ped menemukan sekitar 20 bayi maupun anak yang mengalami Malnutrisi gizi buruk sesuai data terakhir Desember 2021 lalu.

Bacaan Lainnya

“Dari jumlah tersebut ada 8 bayi diantaranya yang mengalami kondisi gizi buruk. Sementara sisanya mengalami gizi kurang. Hal ini diketahui petugas Pustu karena menyaksikan antara umur, berat badan dan tinggi bayi yang tidak seimbang, disamping itu kondisi bayi terlihat kurus,” ujar Ari Priadnya.

Hal yang sama dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi III Wayan Buda Parwata menyatakan perlu pemberdayaan lebih aktif dari Posyandu untuk memberikan makanan tambahan bagi bayi kekurangan gizi ini.

Buda mengingatkan agar diperhatikan sarana dan prasarana penunjang kesehatan di Pustu 1 Nusa Penida ini. Menurutnya dari observasi yang dilakukan Komisi III ini masih banyak terlihat adanya kekurangan.

“Dengan mewilayahi 6 dusun, Kondisi Pustu ini perlu ditambah tenaga kesehatan yang ada . Walaupun kondisi gedung baru dibangun perlu dibuat suasana senyaman mungkin untuk warga yang datang berobat,” ujar Wayan Buda Parwata menambahkan.

Terkait temuan bayi maupun anak yang mengalami Malnutrisi kekurangan gizi di Pustu 1 Nusa Penida di Desa Ped, Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni diruang kerjanya saat ditemui wartawan terkesan kaget dengan temuan tersebut. Dirinya langsung memanggil staff nya yang menangani kondisi bayi maupun anak yang mengalami kekurangan gizi maupun gizi buruk.

Menurutnya kondisi bayi kekurangan gizi ini tidak sepenuhnya karena kondisi warga yang katagori miskin saja malah bisa datang dari warga yang berkecukupan ,hal ini bisa disebabkan oleh prilaku pola asuh bagi anak yang mengalami kekurangan gizi tersebut.

Memang diakuinya temuan anak kondisi buruk kekurangan gizi itu masih ada yang permanen dan tidak permanen seperti ada yang membawa penyakit menyertai .

“Bisa juga akibat kekurangan gizi buruk ini bisa juga karena prilaku pola asuh ,dimana ibunya meninggalkan anaknya yang diasuh oleh neneknya. Nah dalam pola makannya kurang bagus, dimana anak tersebut ditinggal mungkin diberikan ciki saja. Ya seperti itu prilaku pola asuh yang bisa berakibat gizi buruk juga,” ujar Ni Made.

“Terkait di Desa Ped ini ada warga yang miskin karena anak gizi buruk ini yang tidak diketahui .Padahal seperti diketahui makanan ledok di Nusa Penida itu nilai gizinya sangat tinggi,” sebutnya.

Sesuai data yang diperlihatkannya, di Pustu 1 Desa Ped diketahui memang ada 8 anak yang mengalami gizi buruk. Namun dari jumlah tersebut 3 orang dikatagorikan kurang, dan 2 orang normal dan 2 orang dikatagorikan kondisi buruk. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.