Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Komunitas Bring Your Tumbler Be an Eco Warrior Gelar The Bali Beach Clean Up Event 2022

pantai xxx9999
Pelaksanaan beach clean up dan riset klasifikasi bahan sampah bertajuk The Bali Beach Clean Up Event 2022. (ist)

MANGUPURA | patrolipost.com – Komunitas Bring Your Tumbler Be an Eco Warrior menggelar beach clean up dan riset klasifikasi bahan sampah bertajuk The Bali Beach Clean Up Event 2022, Sabtu (4/6/2022).

Selain dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat tentang dampak tidak terkelolanya sampah dengan baik. Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan tumbler atau wadah penyimpanan air minum.

Di mana kegiatan ini didukung proyek Rethinking Plastics: Circular Economy Solutions to Marine Litter melalui pendanaan dengan pembiayaan Uni Eropa dan Pemerintah Jerman, serta dilaksanakan oleh GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit), Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO), dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar.

Kegiatan ini turut melibatkan puluhan partisipan dari berbagai lini. Mulai dari perwakilan dari GIZ, perwakilan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung, para relawan swasta, organisasi lingkungan dan sosial, Karang Taruna, mahasiswa, serta warga lokal Pantai Jerman.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ibu Ni Nyoman Santi ST MSc selaku Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, KLHK mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan The Bali Beach Clean Up Event 2022 ini. Menurutnya, upaya menggunakan tumbler sudah dapat melengkapi pemilahan sampah rumah tangga dan perkantoran.

“Kami berharap teman-teman komunitas bisa meluaskan kegiatannya untuk membantu KLHK bersama Pemerintah Provinsi Bali untuk mengurangi sampah di tingkat sumber, hingga dapat terjadi penurunan timbulan sampah,” harapnya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja berharap dengan adanya pelaksanaan The Bali Beach Clean Up Event 2022, tidak ada lagi yang membuang sampah di kawasan pantai.

“Serta diharapkan terus bisa bergerak bersama dan berkoordinasi dengan desa dan daerah,” sebutnya.

Ketua Acara The Bali Beach Clean Up Event 2022, Luh Putu Budiarti mengatakan berdasarkan data yang dihimpun komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior yang berdiri sejak 2015 dari berbagai sumber bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah terbesar di dunia dan menjadi nomor 1 di Asia Tenggara pada 2017 lalu. Sementara sampah plastik diperkirakan menjadi sampah terbesar di dunia, yakni sebesar 9 juta ton per tahun dan akan terus bertambah.

“Sedangkan 2016, United Nations Convention on Biological Diversity menyatakan bahwa lebih dari 800 spesies (40 persen mamalia laut dan 44 persen lainnya adalah spesies burung laut akan mati karena sampah,” ujarnya.

Kemudian pada 2017, PBB menyebutkan sampah plastik membunuh sebanyak 100 ribu mamalia laut, 1 juta burung laut, dan sisanya penyu dan biota lainnya. Tak hanya itu, menurut data LIPI, selama pandemi terhitung sebanyak 96 persen sampah plastik berasal dari bungkus belanja online karena dianggap paling efektif mencegah penularan Covid-19. Bahkan, limbah medis kategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) di Indonesia mencapai 1.100 ton selama pandemi 2020.

“Melihat data ini, diperkirakan pada tahun 2050 jumlah plastik yang dibuang ke laut lebih banyak dari biota laut itu sendiri. Sehingga pencemaran plastik di laut dapat berimbas akan matinya ratusan ribu penyu laut, paus, mamalia laut, serta lebih dari satu juta burung laut setiap tahun akibat polusi laut, baik menelan atau terjerat sampah plastik di lautan,” tuturnya.

Menyikapi hal tersebut, Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior terus bergerak secara berkelanjutan untuk aksi penyelamatan bumi. Salah satunya yakni dengan melakukan aksi bersih pantai yang sebelumnya dilaksanakan pada peringatan Hari Bumi pada April lalu.

Luh Putu Budiarti menuturkan kegiatan ini digalakkan untuk menekan penggunaan botol plastik sekali pakai yang seringkali mencemari daratan, sungai, dan lautan. Utamanya agar terus menjaga lingkungan khususnya di Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung.

“Tentunya kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan kawasan wisata. Lalu memahami dan mempraktekkan bagaimana cara pemilahan sampah di sumbernya. Serta melakukan penelitian tentang klasifikasi dan kuantitas sampah plastik di Pantai Jerman ini,” paparnya.

Selain itu, Komunitas Bring Your Tumbler juga melakukan classification research untuk mengetahui jumlah temuan sampah anorganik di Pantai Jerman dan mengklasifikasikan sampah tersebut sesuai jenis dan materialnya. Aksi bersih pantai ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara lokal, nasional maupun global terhadap kondisi lingkungan yang semakin miris.

Selanjutnya, hasil aksi bersih sampah yang terkumpul dipilah menjadi 4 kategori sampah yaitu sampah plastik, sampah residu, sampah kertas, dan sampah botol botolan plastik. Sampah kategori plastik yang ditemukan diantaranya sedotan, batang permen, batang cuttonbuds, berbagai kemasan plastik, serpihan potongan plastik dengan total hasil timbangan 16.25 kg. Kemudian sampah kategori kertas yang ditemukan diantaranya kertas lembaran, kertas kotak, gelas kertas, kemasan keras dengan hasil timbangan 3.35 kg.

Berikutnya, sampah kategori residu yang paling banyak ditemukan adalah puntung rokok, sterofoam dengan berbagai ukuran, baju bekas, botol kaca kecil dan besar dengan hasil timbangan 7.90 kg. Terakhir sampah kategori kemasan botol plastik terdiri dari botol air mineral ataupun non mineral, gelas air mineral ataupun non mineral dengan hasil timbangan 7.80 kg. Panjang area aksi bersih bersih pantai di Pantai Jerman adalah kurang lebih 700 meter.

“Adanya aksi bersih pantai kali ini adalah menyongsong harapan bersama. Tak lain agar dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan serta memahami dan mempraktekkan pemilahan sampah sejak dari hulu atau rumah masing-masing,” tandasnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.