Handphone Hilang, Karyawan Swasta Mengaku Dibegal Pecalang

Foto: ilustrasi/net.

DENPASAR | patrolipost.com – Kebohongan MUB seorang karyawan swasta yang mengaku dibegal pecalang, akhirnya terungkap. MUB berbohong kepada bapaknya BBB karena takut HP yang baru dibeli hilang. Sang bapak mengadu ke bos tempat MUB bekerja yakni IBP dengan harapan gaji anaknya MUB dibayar.

Celakanya, cerita bohong MUB kepada bapaknya BBB diposting oleh IBP ke Facebook seolah-olah telah terjadi kasus begal terhadap karyawannya. Postingan ini viral, sehingga aparat kepolisian mengusutnya sampai terkuaklah kebohongan MUB. Di sisi lain IBP yang memposting pengakuan MUB ke Facebook dianggap telah menyebarkan berita bohong (hoax).

Bacaan Lainnya

Kasubbag Humas Polresta, Iptu I Ketut Sukadi menjelaskan, Sat Reskrim Polresta Denpasar masih mendalami kasus ini. Dari pemeriksaan, pada akhir bulan April 2020 lalu MUB menyampaikan kepada bapaknya BBB bahwa dirinya mengalami perampokan di seputaran Jalan Teuku Umar. Pelakunya seseorang yang mengaku sebagai pecalang dan juga mengaku intel. Oknum tersebut mengambil satu buah handpone merek Oppo A3s warna biru dan sepeda motor Honda Beat. Tidak hanya itu MUB juga mengaku dipukul oleh pelaku.

Selanjutnya BBB mengajak anaknya MUB ke Rumah Sakit Sanglah untuk berobat, namun baru sampai di depan rumah sakit dibatalkan karena tidak memakai masker.

“Beberapa hari kemudian BBB menghubungi bos tempat bekerja anaknya, IBP dengan maksud untuk memberitahukan kejadian yang menimpa anaknya dan meminta gaji anaknya,” ungkap Iptu I Ketut Sukadi, Senin (18/5/2020).

Beberapa hari kemudian IBP datang besuk MUB di kosan Jalan Tukad Gerinding Nomor 31 Denpasar dan pada saat besuk itulah disampaikan peristiwa perampokan tersebut. Kemudian pada tanggal 9 Mei 2020 pukul 20.19 Wita, IBP memposting kejadian yang dialami oleh karyawannya itu ke Facebook dan viral.

“Bahwa kejadian perampokan tersebut sebenarnya tidak ada. MUB bercerita bohong kepada bapaknya tentang kejadian perampokan tersebut karena yang bersangkutan takut dimarahi oleh bapaknya karena telah menghilangkan handpone yang masih dalam status mencicil oleh bapaknya. Sementara sepeda motor Honda Beat yang dibawa oleh MUB tidak hilang dan ada di rumah. Selanjutnya BBB meceritakan kejadian tersebut kepada bos anaknya dengan maksud agar gajinya dibayar dan bapaknya tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya,” jelas Sukadi.

Pada saat dibesuk oleh IBP di kosannya, MUB memang benar sakit demam akibat membantu bapaknya sebagai buruh bangunan, bukan karena kejadian perampokan yang dialami.

“MUB sudah mengakui kebohongan yang dilakukannya dengan maksud karena takut dimarahi bapaknya telah menghilangkan handpone yang dibelikan dgn cara mencicil,” terangnya. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.