Hamas Serahkan Dua Sandera Perempuan, Sisanya Setelah Gencatan Senjata Diperpanjang

mia schem
Mia Schem (21) salah satu di antara sandera yang diserahkan Hamas ke pihak Israel. (ist)

TEL AVIV | patrolipost.com – Dua wanita Israel telah diserahkan ke Palang Merah Internasional di Kota Gaza dan sandera selanjutnya diperkirakan akan dibebaskan tergantung tercapainya kesepakatan perpanjangan gencatan senjata oleh Israel dan Hamas. Demikian disampaikan pihak Israel, Kamis (30/11/2023).

Israel menyebut perempuan-perempuan tersebut sebagai Mia Schem (21) yang ditangkap di sebuah pesta dansa bersama dengan banyak sandera lainnya yang diculik di Gaza, dan Amit Sosana (40). Schem  berkewarganegaraan Prancis.

Bacaan Lainnya

Melansir reuters, pihak-pihak yang bertikai sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata mereka hingga hari ketujuh. Sementara mediator melanjutkan pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata guna membebaskan lebih banyak sandera dan membiarkan bantuan mencapai Gaza.

Gencatan senjata tersebut telah menghentikan pemboman dan mengizinkan sejumlah bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza setelah sebagian besar wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta orang dijadikan lahan kosong dalam kampanye Israel sebagai pembalasan atas amukan mematikan yang dilakukan militan Hamas pada 7 Oktober.

Sebelumnya, Israel yang menuntut Hamas membebaskan setidaknya 10 sandera per hari untuk mengadakan gencatan senjata, mengatakan pihaknya menerima daftar orang-orang yang akan dibebaskan pada menit-menit terakhir pada hari Kamis, yang memungkinkan Israel membatalkan rencana untuk melanjutkan pertempuran pada dini hari.

“Mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja, jeda operasional akan terus berlanjut,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, yang dirilis beberapa menit sebelum gencatan senjata berakhir pada pukul 12.00 waktu setempat atau  05.00 GMT.

Hamas yang membebaskan 16 sandera pada hari Rabu sementara Israel membebaskan 30 tahanan Palestina, juga mengatakan gencatan senjata akan berlanjut hingga hari ketujuh.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang berada di Israel pada kunjungan ketiganya ke Timur Tengah sejak perang dimulai mengatakan, gencatan senjata tersebut menunjukan tanda-tanda baik bagi Israel maupun Hamas.

“Membuahkan hasil. Ini penting, dan kami berharap gencatan senjata dapat terus berlanjut,” ujar Blinken.

“Kami telah melihat selama seminggu terakhir perkembangan yang sangat positif dari para sandera yang pulang ke rumah, berkumpul kembali dengan keluarga mereka. Hal itu harus dilanjutkan hari ini. Hal ini juga memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk diberikan kepada warga sipil tak berdosa di Gaza yang sangat membutuhkannya,” lanjutnya.

Para pejabat AS mengatakan Blinken juga meminta Israel untuk menjamin keselamatan warga sipil Palestina setelah perang berlanjut.

Badan media pemerintah Mesir mengatakan mediator Mesir dan Qatar sedang berupaya merundingkan perpanjangan gencatan senjata selama dua hari.

Sejauh ini militan telah membebaskan 97 sandera selama gencatan senjata: 70 wanita, remaja dan anak-anak Israel, masing-masing dibebaskan dengan imbalan tiga tahanan wanita dan remaja Palestina, ditambah 27 sandera asing yang dibebaskan berdasarkan perjanjian paralel dengan pemerintah mereka.

Dengan semakin sedikitnya perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan, perpanjangan gencatan senjata memerlukan penetapan persyaratan baru untuk pembebasan pria Israel, termasuk tentara. (pp04)

Pos terkait