Guru SD di Malang Tewas Bunuh Diri Bersama Anak Istri: Pesannya Mencengangkan

pesan 10cccccxxxx
Kasatreskrim Polres Malang, menunjukkan pesan korban pembunuhan dan bunuh diri yang ditulis di kaca cermin meja rias di dalam kamar, Selasa (12/12/2023). (ist)

MALANG | patrolipost.com – Duka mendalam masih mewarnai warga RT 3 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Tiga orang terdiri pasangan suami istri dan satu anaknya tewas bersamaan, diduga akibat pembunuhan dan bunuh diri.

Pasangan suami istri, Wahaf Efendi dan Sulikhah bersama anaknya berinisial R ditemukan tewas di dalam kamar yang terkunci dari dalam. Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan sebuah tulisan yang identik dengan tulisan tangan Wahaf Efendi. Tulisan itu ditemukan pada kaca cermin di kamar belakang sendiri, tempat ditemukannya tiga korban.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat membenarkan adanya penemuan tulisan pesan yang identik ditulis oleh Wahaf Efendi.

Pesan itu ditulis dengan spidol berwarna hitam di kaca meja rias kamar orang tuanya, di kamar belakang. Rumah tersebut ada tiga kamar, yakni kamar depan, kamar tengah tempat anak perempuan satunya berinisial K tidur saat kejadian, dan satu kamar belakang tempat ditemukannya ketiga korban bunuh diri.

“Di TKP kita menemukan pesan yang ditulis di kaca meja rias, yang tulisannya ini identik dengan buku agenda milik saudara WE,” kata Gandha Syah Hidayat, ditemui seusai olah TKP, Selasa (12/12/2023).

Tulisan pesan itu berisi kalimat “Kakak jaga diri, papa, mama, adik pergi dulu, nurut uti, kung, tante, dan om, uang papa mama untuk pemakaman jadi satu. Love you kakak,”.

Gandha mengatakan, tulisan itu identik dengan buku milik Wahaf. Polisi juga tidak menemukan dokumen lain yang diduga terkait kematian ketiga korban.

“Pesan itu kalau bahasanya untuk si kakak, sementara menurut kami yang masih hidup. Sementara tidak ada yang mencurigakan, hanya ada pesan di cermin meja rias, tulisan itu pakai spidol berwarna hitam,” jelasnya.

Tetapi pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab, dan motif kematian ketiga korban nekat berbuat hal tersebut. Apalagi sebelum kejadian sang ayah sempat meminta anak perempuan satunya berinisial K, untuk tidur di kamar tengah sendirian.

“Sekitar pukul 03.00 WIB, anak-anak ini kebetulan kamarnya berbeda dengan kamar bapak ibunya. Kami masih dalami motifnya,” tuturnya.

Saudara sepupu korban, Doddy Wokanubun menuturkan, bila temuan pesan yang ditulis Wahaf Efendi tertulis di kaca cermin. Tulisan itu menggunakan spidol berwarna hitam permanen. “Keterangan anaknya yang selamat, itu ditulis bapaknya,” ujarnya. (305/snc)

Pos terkait