Gedung Perpustakaan Nawaksara Kabupaten Gianyar Diplaspas

gianyar 111111
Gedung Pelayanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Gianyar dilaksanakan upacara pemelaspasan, pacaruan dan mendem pedagingan, Senin (20/2). Bupati Gianyar, I Made Mahayastra berharap, hadirnya Perpustakaan Nawaksara ini menarik minat anak-anak milenial semakin gemar membaca buku. (kominfo/dde)

GIANYAR | patrolipost.com – Setelah terselesaikannya pembangunan Gedung Pelayanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Gianyar dilaksanakan upacara pemelaspasan, pacaruan dan mendem pedagingan, Senin (20/2) bertepatan dengan tilem kaulu. Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Gianyar tersebut kini diberi nama Gedung Perpustakaan Nawaksara yang mengandung harapan pengetahuan suci dapat menyebar ke seluruh penjuru.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Bupati Gianyar beserta kepala OPD untuk meninjau Gedung Perpustakaan Nawaksara sembari melakukan persembahyangan serangkaian upacara pemelaspasan, pecaruan dan mendem pedagingan.

Nama Nawaksara sendiri diberi oleh Bupati Gianyar, I Made Mahayastra yang memiliki arti sembilan aksara suci yang ada di setiap penjuru mata angin dalam konsep Nawa Dewata Hindu Bali. Bahkan nama Nawaksara juga pernah dipakai oleh bapak proklamator bangsa Ir Soekarno dalam Sidang umum IV MPRS.

Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Putu Eka Susanti menerangkan bahwa dengan keberadaan Perpustakaan Nawaksara di Kawasan Suci Pura Samuan Tiga yang merupakan tempat penyatuan sekte-sekte dan terlahirnya konsep Kahyangan Tiga, dirinya berharap Gedung Perpustakaan Nawaksara dapat mencerdaskan, serta meningkatkan minat dan budaya baca di Kabupaten Gianyar.

“Dengan pembangunan Gedung Perpustakaan Nawaksara di kawasan suci Pura Kahyangan Jagat Samuan Tiga, kita berharap generasi muda Gianyar menjadi generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan berdaya saing tinggi dan tidak mudah melupakan sejarah,” ujar Eka Susanti.

Dilanjutkannya bahwa Gedung Perpustakaan Nawaksara dibangun di atas tanah seluas 883.9 meter persegi milik Pemprov Bali dengan luas bangunan mencapai 1204,50 meter persegi. Eka Susanti juga mengungkapkan bahwa setelah 21 tahun sejak adanya perpustakaan daerah, baru kali ini memiliki gedung yang representatif.

“Kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati atas perhatiannya membangun Gedung Perpustakaan. Mengingat tahun 2002 perpustakaan pertama berada di gedung bekas SD 10 Gianyar dan tahun 2007 di lantai bawah Balai Budaya dan baru tahun ini terwujud gedung perpustakaan yang representatif,” ucapnya.

Gedung Perpustakaan Nawaksara dilengkapi dengan area informasi berbasis TIK, area baca anak, bahkan lengkap dengan area baca difabel. Disamping itu, koleksi buku hingga saat ini sudah berjumlah 24. 405 exemplar dengan 12.200 judul.

Kini Tahun 2023 juga telah dipasangkan anggaran sebesar hampir Rp 2,3 miliar untuk melengkapi sarana dan prasarana serta kedepannya juga akan dibangun patung Soekarno untuk mengenang jasanya sebagai proklamator perpustakaan. Eka Susanti juga berharap agar Perpustakaan Nawaksara kian diminati masyarakat untuk mewujudkan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Kedepan Perpustakaan Nawaksara bisa menjadi perpustakaan yang diminati dan dicintai masyarakat Gianyar untuk mewujudkan perpustakaan berbasis inklusi sosial, meningkatkan minat dan budaya masyarakat untuk mewujudkan SDM Gianyar yang cerdas dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Gianyar mengatakan ini adalah perpustakaan modern pertama yang dimiliki Gianyar. Bupati Mahayastra berharap, hadirnya Perpustakaan Nawaksara ini menarik minat anak-anak milenial semakin gemar membaca buku. (kominfo/abg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.