Flight Recorder Pesawat Tempur Super Tucano Dikirim ke Luar Negeri

evakuasi 22aaccxxxxx
Petugas dan warga mengevakuasi puing pesawat Tempur milik TNI AU yang jatuh di Desa Wonosari, Kecamatan Lumbang, Pasuruan, Jawa Timur. (ist)

SURABAYA | patrolipost.com – Pesawat EMB-314 Super Tucano yang mengalami insiden di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, berhasil dievakuasi. Lokasi jatuh pesawat bernomor ekor TT-3111 dan TT-3103 itu menjadi salah satu kendalanya.

Kepala Dinas Penerangan TNI-AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojati menuturkan, proses evakuasi badan pesawat terus dilakukan hingga kemarin, Minggu (19/11/2023).

Namun, dua pesawat tempur buatan Brasil tersebut jatuh di daerah perbukitan yang cukup terjal. Dilansir dari Radar Bromo, Danramil Puspo Kapten Budi mengatakan, hampir setiap hari jajarannya ikut mendampingi TNI-AU menuju lokasi. ”Lokasi pesawat jatuh hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Memang bisa menggunakan motor, tapi risikonya besar karena bukit dan jurang. Banyak jalan yang hanya bisa dilintasi satu ban motor saja dan itu licin,” kata Budi kemarin.

Sebagaimana diketahui, latihan profisiensi formasi di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh berakhir duka pada Kamis (16/11). Dua di antara empat pesawat tempur yang terlibat dalam latihan rutin tersebut jatuh pada pukul 11.18. Empat perwira TNI-AU meninggal.

Pesawat dengan nomor ekor TT-3103 jatuh ke jurang di kawasan Perhutani. Tepatnya di daerah Watu Gede, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan. Pesawat itu diawaki Mayor Pnb Yuda A. Seta di posisi frontseater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai backseater.

Sementara itu, pesawat dengan nomor ekor TT-3111 jatuh ke tegalan di kawasan TNBTS. Tepatnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Pasuruan. Pesawat tersebut diawaki Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai frontseater dan Kolonel Adm Widiono sebagai backseater.

Selain medan yang sulit, kata Agung, kondisi cuaca turut berpengaruh terhadap proses evakuasi bagian pesawat. Alhasil, tim yang dikerahkan harus ekstrasabar dan hati-hati. Berdasar laporan Radar Bromo, TNI-AU yang menurunkan tim tanggap darurat sekaligus investigasi kecelakaan kemarin tidak bisa meneruskan evakuasi lanjutan bangkai pesawat. Cuaca di lokasi buruk. Mendung dan kabut menjadi penghalang utama.

Meski demikian, Agung mengakui beberapa bagian pesawat sudah berhasil dievakuasi. Tim juga telah mengamankan VDR (video data recorder)/ NCDC (network centric data cartridge). Selain VDR/NCDC, puing pesawat yang mengandung bahan peledak seperti kursi pelontar juga sudah diamankan. Sehingga proses evakuasi di lapangan berlanjut ke bagian kecil lainnya.

Perwira tinggi bintang satu TNI-AU itu memastikan bahwa evakuasi bagian Super Tucano yang nahas tersebut akan dilakukan sampai tuntas. Prosesnya menyesuaikan kondisi cuaca. Selain itu, untuk memudahkan, beberapa bagian pesawat akan dipotong-potong. ”Agar mudah diangkut melalui jalan darat. Karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi yang memungkinkan,” katanya kemarin. Pihaknya berharap evakuasi selesai dalam waktu satu pekan.

Saat ini VDR/NCDC dari pesawat tersebut sudah berada di Lanud TNI-AU Abdulrachman Saleh, Malang. ”Meski NCDC bisa dibaca, khusus flight recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. Kita perlu waktu untuk menganalisis,” jelas Agung.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo kemarin menemui keluarga korban insiden pesawat Super Tucano. Dua perwira tinggi bintang empat itu bertakziah ke rumah empat prajurit TNI-AU yang gugur dalam insiden tersebut. Ucapan dukacita mendalam serta penghargaan disampaikan atas jasa dan darmabakti para prajurit tersebut.

Sebelumnya, pada Sabtu (18/11) malam Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga takziah ke rumah para prajurit TNI-AU yang gugur. Dalam kesempatan tersebut, selain menyampaikan dukacita mendalam, dia memberikan santunan serta berjanji akan terus membantu keluarga korban. ”Kalau ada apa-apa, silakan hubungi saya. Saya pasti akan bantu sebisanya,” kata mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu. (305/one/hn/jpc)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.