Duh Gusti! Pelajar SD Tewas Tenggelam di Pantai Kapal Tejakula

Proses penguburan jenazah Kadek Sentana di setra adat Panti, Desa Bantang, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (21/5/2021). 

BANGLI | patrolipost.com – Naas dialami pelajar SDN 1 Bantang, Kadek Sentana (15)  asal Dusun Panti, Desa Bantang, Kecamatan Kintamani, Bangli. Pelajar kelas VI tersebut ditemukan meregang nyawa saat mandi di Pantai Kapal, Banjar Dinas Suka Darma, Desa Tejakula, Buleleng. Jenazah anak bungsu dari dua bersaudara tersebut dikubur di setra adat Panti, Jumat (21/5) sore.

Informasi yang terhimpun di rumah duka,  Kadek Sentana merupakan anak kedua dari pasangan suami istri (pasutri), Ketut Kartu (47) dan Ni Made Siti. Karena orangtua telah berpisah, Kadek Sentana hanya tinggal bersama ayah dan kakaknya Putu Sukrayasa,

Bacaan Lainnya

Kejadian naas yang menimpa Kadek Sentana berawal korban bersama kakak dan dua teman lainya pergi ke Pantai Kapal di Desa Tejakula pada Rabu (19/5) sekitar pukul 20.00 Wita. Namun sampai keesokan harinya, kakak beradik tersebut tidak kunjung pulang.

Sampai akhirnya dari pihak keluarga mendapat kabar bahwa Kadek Sentana ditemukan meninggal di pantai.

“Kami dapat informasi dari teman bahwa ada warga Panti meninggal tenggelam di pantai. Setelah dicek ternyata itu Kadek Sentana,” ungkap salah seorang kerabat, Jumat (20/5).

Lanjutnya, Kadek Sentana yang tenggelam justru ditinggalkan oleh saudara dan temannya tersebut. Bahkan kejadian tersebut tidak langsung disampaikan kepada pihak keluarga.

“Kakaknya tidak langsung pulang menyampaikan kejadian tersebut, Justru kami  mendapat kabar dari orang lain kemarin (Kamis) siang. Begitu mendapat informasi pihak keluarga langsung mengurus pemulangan jenazah,” jelasnya.

Bendesa Adat Panti, Nyoman Sukadi mengatakan, jenazah Kadek Sentana tidak dibawa ke rumah duka melainkan dibawa langsung ke setra. Sesuai dresta adat, warga yang meninggal karena salah pati atau ulah pati langsung dibawa ke setra.

Sementara itu jenazah Kadek Sentana  dengan diantar mobil ambulance dari RSU Singaraja tiba di setra adat Panti sekitar pukul 14.15 Wita. “Prosesi diawali dengan memandikan jenazah dan setelah itu dilanjutkan proses penguburan,” ujarnya.

Sementara, ayah Kadek Sentana tidak berkomentar banyak. Pria yang bekerja serabutan ini masih shock  atas kepergian anak bungsunya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.