Dua Warga Manggarai Barat, NTT Positif Corona

Ketua Tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula saat diwawancarai di Kantor Bupati Manggarai Barat, Kamis (30/4/2020).

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Dua orang alumnus peserta Ijtima Ulama cluster Gowa asal Kabupaten Manggarai Barat dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil swab test. Sebelumnya ke 2 orang ini dinyatakan positif rapid test pada bulan Maret lalu. Kedua pasien ini merupakan warga Desa Siru dan Warga Desa Wae Wako, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yang sekaligus merupakan Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula setelah mengikuti rapat terbatas di Gedung Kantor Bupati Manggarai Barat, Kamis (30/4/2020).

“Iya Ada 2 orang. Saat ini mereka sedang kita isolasi di rumah karantina. Tinggal lagi 8 orang yang belum di tes swab,” jelas Bupati Dula.

Bupati Dula melanjutkan, sebelumnya pada tanggal 9 Maret, 14 dan 15 Maret 2020, Tim medis, paramedis dan tenaga laboratorium RSUD Komodo telah melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 22 jamaah Tabligh asal Kabupaten Manggarai Barat yang mengikuti Ijtima Ulama Se-Asia di Gowa, Sulawesi Selatan bulan Maret Lalu.

Dari 22 orang tersebut, didapati 13 orang positif (reaktif) dan 9 lainnya dinyatakan negatif (nonreaktif). Kemudian, dari ke 13 orang yang dinyatakan positif rapid test tersebut, dilakukan pengambilan swab pada sejumlah 5 orang dan hasilnya dikirimkan ke labolatorium di Jakarta. Dari 5 hasil swab ini, didapati 2 orang dinyatakan positif Corona dan sebanyak 3 orang dinyatakan negatif.

Pengambilan swab baru hanya bisa dilakukan pada 5 orang saja dikarenakan keterbatasan alat Swab. Untuk saat ini masih terdapat 8 orang yang belum dilakukan uji swab.

Terkait perawatan 2 orang pasien masih tetap di rumah karantina, Bupati Dula menerangkan bahwa hal ini dilakukan untuk menghindari penularan virus Cirona ke pasien pasien ODP yang dirawat di RSUD.

“Kalau kita bawa mereka ke RSUD. Kita takut menularkan ke pasien lain di RSUD. Pertimbangannya ada ODP yang mungkin bukan Covid-19. Karena terbukti sudah 3 orang meninggal dan hasilnya negatif. Kalau yang positif ini kesana kita tetap jaga kemungkinan penularan,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Siru, Sumardi mengiyakan bahwa salah seorang warganya positif Covid-19.

“Setelah Saya lihat langsung namanya di Sekda, itu satu dari Desa Siru dan lainnya dari Desa Wae Wako. Untuk Desa Siru sendiri, dari 3 orang yang dilakukan pemeriksaan rapid test bulan Maret lalu. Dari hasil pemeriksaan tersebut, 1 orang mendapati hàsil negatif, satu lagi positif rapid test dan sedang dirawat di rumah karantina. Sementara satunya lagi positif Corona setelah melalui hasil Swab,” jelas Sumardi.

Dengan adanya kasus positif Corona di daerahnya, Sumardi bersama warga lainnya sedang melakukan pengecekan kepada keluarga pasien akan riwayat kontak dari pasien yang bersangkutan. Hal ini agar penyebaran virus Corona tidak meluas dan anggota keluarga yang sempat mengalàmi kontak fisik dengan korban juga diharapkan untuk melakukan pengecekan, yakni melalui rapid test.

“Kita intensifkan poskonya dan berikutnya buat portal untuk cek semua warga yang keluar masuk, selain itu buat regulasi agar semua masyarakat mengenakan masker. Selain itu koordinasi dengan posko Kecamatan dan Kabupaten. Yang pastinya akan kita tanyakan ke keluarganya terkait riwayat pasien siapa-siapa orang yang pernah berinteraksi dengan pasien dan kita upayakan akan dilakukan rapid test kepada keluarga,” tutur Sumardi. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.