Direktorat Angkutan Jalan Tonny Agus Setiono Nilai Bali Sudah Banyak Lakukan Perubahan Infrastruktur Transportasi

tonny agus
Kasubdit Angkutan Perkotaan Direktorat Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Tonny Agus Setiono. (yn)

MANGUPURA | patrolipost.com – Infrastruktur transportasi yang baik harus dapat diakses oleh semua kalangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. Terlebih bagi kelompok rentan, salah satunya kelompok distabilitas.

Kasubdit Angkutan Perkotaan Direktorat Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Tonny Agus Setiono menilai dalam perspektifnya Bali sudah melakukan banyak perubahan guna mengoptimalkan sektor transportasi.

Bacaan Lainnya

“Bali sudah melakukan banyak perubahan dan hanya perlu ditingkatkan kembali agar selalu berorientasi jangka panjang (berkelanjutan),” kata Tonny Agus Setiono, saat dijumpai usai mengikuti diskusi “Perencanaan Transportasi Publik Berbasis Partisipatif Kolaboratif” di Bali International Convention Center Nusa Dua, Jumat (21/10/2022).

Lebih lanjut dikatakan, Kementerian Perhubungan menyediakan infrastruktur transportasi dengan membentuk hirarki. Dimana fasilitas pejalan kaki menjadi prioritas utama, diikuti dengan fasilitas bagi pesepeda, moda transportasi umum dan yang paling bawah adalah angkutan pribadi.

“Perlu kita ketahui bahwa kita menyediakan transportasi ini untuk manusia bukan untuk kendaraan. Adapun cakupan urutan pengguna jalan yang pertama adalah bagi pejalan kaki, kedua pesepeda, pengguna kendaraan umum dan yang paling bawah itu bagi angkutan pribadi,” terangnya.

Pihaknya berharap melalui forum diskusi seperti ini, ke depannya dapat memberikan pengetahuan kepada daerah tentang sustainable transportasi berkelanjutan agar dapat berorientasi jangka panjang (berkelanjutan) dan memberikan dampak positif terhadap indikator pembangunan lainnya.  Mulai dari bagaimana program yang sudah dicanangkan di masing-masing instansi dapat diterapkan seterusnya. Terutama terkait pendanaan yang paling krusial dan harus sedia dari tahun ke tahun. Tentunya harus ada komitmen dari pemerintah setempat untuk bisa menyediakan dana,

“Tadi kita sudah mendapatkan evaluasi dan masukan-masukan dari penyandang distabilitas. Mungkin nanti akan dilakukan perbaikan-perbaikan mendorong kesetaraan aksesibilitas transportasi bagi kelompok rentan, seperti distabilitas,” sebutnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.