Diduga Mahasiswa Banyak Pingsan, Ospek Universitas Brawijaya 2023 Mengecewakan

mahasiswa 222cccccc
Media sosial digegerkan dengan foto yang menunjukkan banyak mahasiswa baru Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, berbaring di ruang perawatan. (ist)

MALANG | patrolipost.com – Kegiatan ospek atau pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (maba) sudah menjadi agenda tahunan yang tak boleh tertinggal. Hal ini karena ospek dianggap sebagai gerbang utama di setiap perguruan tinggi untuk memperkenalkan budaya dan kehidupan perkuliahan nantinya.

Beragam manfaat yang akan diterima oleh maba dalam kegiatan ini, namun di sisi lain juga ada yang kontra lantaran dianggap sebagai rangkaian kegiatan yang cukup melelahkan.

Seperti baru-baru ini viral beredar foto kegiatan pra-ospek atau pra-PKKMB Raja Brawijaya Universitas Brawijaya (UB) yang mendapat sorotan publik. Hal ini lantaran banyak maba yang diduga pingsan.

Dari foto yang diunggah di akun Twitter @JeandraLee terlihat sejumlah maba UB sedang mendapat perawatan. Dari unggahan tersebut muncul dugaan jika para maba tumbang, karena tidak kuat mengikuti aktivitas pra-PKKMB Raja Brawijaya 2023.

Terkait dugaan tersebut, ketua pelaksana PKKMB Raja Brawijaya 2023 Pugoh Ananta Putra membantah jika maba dalam foto tersebut pingsan. Pugoh mengatakan, mereka sedang beristirahat di posko kesehatan.

“Sementara yang terkonfirmasi di kami ada 30 maba,” pungkasnya, Selasa (15/8).

Lebih lanjut, dia menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan 30 maba tersebut tumbang. Seperti belum sarapan, punya penyakit bawaan dan sedang dalam masa pemulihan setelah sakit. Sehingga pihaknya juga membantah dugaan para maba pingsan akibat beban tugas yang berat.

Di sisi lain, usai viralnya kasus tersebut akun sosial media Universitas Brawijaya diserbu para maba yang mengeluhkan kegiatan pra-PKKMB. Keluhan tersebut terkait dengan tugas ospek yang dianggap terlalu berat dan menelan biaya yang tidak sedikit.

“Aku nemenin adek ngeprint dan beli karton bisa 300 ribu lebih, kalau maba yang kurang mampu gimana. Tolong panitianya lebih tanggep lagi,” tulis akun @cufucafanback, Selasa (15/8).

Diketahui jika tugas pra-PKKMB, terdapat enam item yang harus disiapkan maba. Di antaranya twibbon dan video perkenalan di TikTok, esai IPP (Indeks Pembangunan Pemuda), esai Pancasila dan Kebangsaan, salindia atau alas slide tentang etika bermedia sosial, kuis tentang UB dan motivation letter masuk UB.

Selain itu, maba juga harus membuat tugas paper mob yang digadang-gadang menelan biaya tidak sedikit.

Terkait hal tersebut, banyak kritikan yang ditujukan kepada pihak panitia PKKMB Raja Brawijaya 2023, termasuk para alumni dan mantan panitia ospek UB juga turut bersuara.

“Aku alumni UB termasuk panitia tahun 2016-2017, jaman itu emang uda ada papermob, tapi paper udah tersedia dari kampus. Untuk penugasan juga cuman bikin esai. Gak ada yang kek gini sih kebangetan emang,” tulis @daisy.

Orang tua maba UB juga terlihat turut memberikan kritikan dan menyampaikan kekecewaannya pada kegiatan ospek tahun ini. “Terus terang saya kecewa dengan UB dan panitia, banyak rekan-rekan anak saya kemarin pingsan dan biaya beli ratusan ribu, jadwal acak adul,” tutur @didit.irwantoko.

Selain kritikan yang diberikan kepada panitia PKKMB, maba juga berharap ada evaluasi yang lebih baik. Mengingat pelaksanaan ospek atau PKKMB di Universitas Brawijaya (UB) dijadwalkan pada Senin (14/8) hingga Rabu (16/8). (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.