Bupati Meradang, ”Jangan Lagi Pakai Masker Scuba!”

Bupati Garut, Rudy Gunawan dengan lantang mengimbau warganya jangan lagi memakai masker scuba. (dok)

BANDUNG | patrolipost.com – Dinilai tidak efektif untuk mencegah penularan Covid-19, pemakaian masker scuba untuk saat ini tidak lagi dianjurkan. Pemkab Garut pun mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak lagi menggunakan masker scuba.

“Kami meminta masyarakat untuk tak lagi memakai masker scuba. Masker jenis ini tak efektif untuk mencegah penularan Covid-19, sesuai anjuran Kemenkes,” ujar Rudy di Pendopo Garut, kemarin.

Diungkapkan Rudy, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut masih terus bertambah. Hari ini, terdapat empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga total kasus positif di Garut sudah mencapai 218 orang.

Dibandingkan hari-hari sebelumnya, tutur Rudy, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang ditemukan hari ini mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Namun demikian penyebaran Covid-19 di Garut tetap harus terus diwaspadai. Menurut Rudy, terus terjadinya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid -19 ini menimbulkan kecurigaan adanya orang tanpa gejala (OTG) yang berkeliaran.

Diduga, orang itu pun tak menyadari jika dirinya sudah terpapar atau sudah positif sehingga masih beraktivitas sebagaimana biasanya.

“Mungkin dari OTG yang masih berkeliaran inilah terus terjadi penularan sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di kita terus bertambah. Padahal selama ini kita kan sudah melakukan berbagai upaya pencegahan,” katanya.

Untuk mencegah terjadinya penularan virus yang sangat membahayakan ini, Rudy pun kembali mengingatkan warga akan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan mulai dari penggunaan masker, social distancing, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Khusus untuk penggunaan masker, Rudy meminta agar masyarakat menggunakan masker yang benar-benar memenuhi standar kesehatan dan tidak menggunakan masker scuba.

Rudy juga menjelaskan, upaya lain untuk pencegahan penyebaran Covid-19, saat ini pihaknya sudah mengeluarkan Perbup nomor 49 tahun 2020. Dalam Perbup tersebut diatur berbagai hal, salah satunya soal jam malam di wilayah yang terkena pembatasan sosial berskala mikro (PSBM), termasuk pemberian jatah hidup selama masa isolasi.

Rudy pun mengingatkan jika saat ini adanya klaster-klaster di tempat keramaian seperti di pasar-pasar patut diwaspadai. Apalagi penularan Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini bukan lagi kiriman dari luar akan tetapi sudah transmisi lokal.

“Kita juga secara masif terus melaksanakan tes swab. Sampai hari ini sudah hampir 25 ribu warga Garut yang sudah menjalani tes swab,” ucap Rudy.

Terpisah, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, juga mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan masker scuba. Helmi menyarankan masyarakat memakai masker medis atau masker kain tiga lapis yang dinilainya lebih aman.

“Sampai saat ini belum ada larangan khusus bagi masyarakat yang masih menggunakan masker scuba. Namun demikian kami mengingatkan agar masyarakat menggunakan masker kain yang bisa lebih efektif untuk mencegah penularan Covid-19,” kata Helmi.

Lebih jauh Helmi menyampaikan jika selama operasi yustisi protokol kesehatan dilaksanakan sudah mulai terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker. Ia mencontohkan, untuk penggunaan masker para pengendara, saat ini sudah menunjukkan angka kepatuhan hingga 99 persen dan ini patut diapresiasi.

Helmi berharap, kepatuhan untuk menggunakan masker juga dilaksanakan masyarakat saat melakukan berbagai aktivitas lainnya terutama saat rapat, belanja, serta aktivitas lainnya yang dilakukan di luar rumah. (305/prc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.