Bupati Buleleng Dukung Pameran Pelayanan dan Obat-obatan Tradisional

sahlikada
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menerima audiensi Staf Ahli Gubernur Bali I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana dan I Wayan Serinah serta Staf Ahli Bupati Buleleng Bidang Kemasyarakatan dan SDM I Made Budi Astawa di ruang kerjanya, Selasa (19/4/2022). (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Bupati  Buleleng  Putu Agus Suradnyana memberikan dukungan atas pelaksanaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) II Staf Ahli Kepala Daerah (Sahlikada) tahun 2022 di Buleleng. Rakorda ini dirangkaikan dengan Pameran Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali dari masing-masing kabupaten/kota.

“Ini langkah yang sangat baik untuk memperkenalkan obat-obatan tradisional. Pengobatan tradisional sifatnya pencegahan seperti jamu. Ini tentu akan mengedukasi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan obat kimia yang banyak efek sampingnya,” kata Agus Suradnyana usai menerima audiensi  Staf Ahli Gubernur Bali I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana dan I Wayan Serinah serta Staf Ahli Bupati Buleleng Bidang Kemasyarakatan dan SDM I Made Budi Astawa di ruang kerjanya, Selasa (19/4).

Bacaan Lainnya

Menurut  Agus Suradnyana, obat tradisional memiliki efek samping yang jauh lebih sedikit dari obat kimia. Namun, mengonsumsi obat-obatan tradisional ini memiliki efek jangka panjang. Setiap daerah di Bali, menurut Suradnyana memiliki obat tradisional masing-masing.

“Saya rasa setiap daerah sudah tahu potensi obat-obatan tradisionalnya masing-masing. Hanya saja kurang edukasinya,” imbuhnya.

Sementara, I Made Budi Astawa mengatakan secara prinsip Kabupaten Buleleng sudah siap menggelar Rakorda II Sahlikada dan Pameran Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. Rencananya acara tersebut akan digelar pada tanggal 19-20 Mei 2022 di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja.

“Nanti kita siapkan tempat yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung. Termasuk tempat praktik pangusadha (pengobatan tradisional). Kami harap para pangusadha se-Bali bisa hadir pada saat itu. Agar masyarakat tahu bahwa di Bali ada berbagai macam pengobatan tradisional,”ujarnya.

Sedangkan Staf Ahli Gubernur Bali Wayan Serinah mengatakan Rakorda II Sahlikada berfungsi untuk mengkaji, mengkoordinasikan, dan memfasilitasi terkait sasaran yang ada di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Bali. Untuk bergerak cepat menuju target kinerja yang diinginkan. Salah satunya adalah pelayanan kesehatan tradisional Bali. Targetnya, pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional Bali terintegrasi. Antara komplementer dan tradisional menjadi satu kesatuan. Sehingga pelayanan kesehatan tradisional Bali menjadi tuan rumah di daerah sendiri dan bisa go nasional maupun internasional.

“Kebetulan untuk tahun ini Buleleng mendapat giliran setelah Gianyar. Buleleng akan memfasilitasi sehingga seluruh kabupaten/kota bisa bersinergi untuk memajukan pelayanan kesehatan tradisional Bali. Disamping bisa menjadi ikon baik untuk diri sendiri dalam pengobatan kesehatan dan menjadi salah satu tujuan wisata (health tourism),” ucapnya. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.