Bulan Ramadan, Permintaan Kolang Kaling di Bangli Meningkat

pengolahan buah kolang kaling yang berlokasi di banjar susut kaja, desa kecamatan susut, bangli.
Pengolahan buah kolang kaling yang berlokasi di Banjar Susut Kaja, Desa/Kecamatan Susut, Bangli. (sam)

BANGLI | patrolipost.com Permintaan kolang kaling pada Bulan Ramadan di Kabupaten Bangli mengalami peningkatan. Meningkatnya permintaan kolang kaling tentu menjadi berkah bagi pelaku usaha yang memproduksi buah pohon aren ini.

Kolang kaling digunakan sebagai pelengkap es campur, kolak dan makanan tradisional lainnya untuk disajikan saat berbuka puasa.

Salah satu pelaku usaha yang memproduksi kolang kaling, Ni Ketut Titin Sunarti mengaku permintaan kolang kaling cukup meningkat signifikan selama Ramadan. Kolang kaling yang diproduksi tidak saja diambil pengepul tetapi juga diambil secara eceran.

Menurutnya, pada hari biasa penjualan sekitar 30 kilogram untuk dua hari. Sedangkan saat Ramadan bisa terjual 30-50 kilogram dalam sehari. “Selain Ramadhan, faktor cuaca juga mempengaruhi penjualan. Kalau cuaca panas  laku lebih banyak,” ujarnya, Minggu (17/4/2022).

Pelaku usaha asal Banjar Susut Kaja, Desa/Kecamatan Susut Bangli ini menyebutkan kolang kaling yang dihasilkan sebagian besar diambil langsung oleh pengepul. Kemudian pada Ramadan ini cukup banyak pembeli eceran. Pihaknya melayani dengan sistem cash on delivery (COD).

“Kolang kaling biasa dijual di Bangli maupun Gianyar. Untuk yang COD hanya melayani di Kota Bangli,” jelasnya.

Harga kolang kaling saat ini terbilang bagus, penjualan ke pengepul kisaran Rp 8.000 per kilogram. Kalau pengambilan lebih banyak harga bisa lebih murah. Sedangkan untuk COD harga Rp 12.000 per kilogram. Harga tersebut sudah termasuk ongkos pengiriman.

Menurut Ketut Titin, saat ini bahan baku juga memadai. Sehingga permintaan kolang kaling dapat terpenuhi. “Saat ini masih gampang cari bahan baku karena sedang masa panen. Masa panen sampai sebulan ke depan,” jelasnya.

Karena masih masa panen, bahan baku dibeli dari petani di sekitaran Kota Bangli. Jika bahan baku sedikit tidak jarang dirinya mencari sampai ke Kintamani. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.