BMKG Imbau Masyarakat Bali Wapada Potensi Hujan Periode 11-14 Juli

cuaca ektrem
Bencana banjir dan tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi di Bali. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat ada 141 kejadian bencana mulai banjir dan tanah longsor, yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang merata dalam sepekan.

Kondisi terparah terjadi di wilayah Karangasem, Bali dengan 44 kejadian dan 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka dan 34 bangunan rusak. Di Kabupaten Gianyar ada 35 kejadian bencana dengan jumlah korban luka 1 orang.

Bacaan Lainnya

Sedangkan di Badung terdapat 27 kejadian bencana yang mengakibatkan 13 bangunan rusak, nihil korban jiwa dan luka. Sementara, di Jembrana 9 kejadian, di Kabupaten Tabanan 3 kejadian bencana.

Bangli 19 kejadian bencana, Klungkung 3 kejadian bencana, Denpasar dan Buleleng masing-masing 1 kejadian bencana tanpa korban jiwa dan luka.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, sebagian wilayah di Bali masih akan mengalami potensi hujan pada periode 11 -14 Juli 2023.

Guswanto menambahkan, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta gelombang ekuator seperti gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia, meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.

“Secara tidak langsung meningkatkan potensi curah hujan tinggi,” kata Guswanto, Sabtu (8/7/2023).

Guswanto menjelaskan, MJO, gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin merupakan fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya pola konvektifitas yang menimbulkan potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala luas.

“Kami mengimbau masyarakat yang terdampak yang masuk wilayah bahaya agar meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat di sekitarnya,” kata Guswanto. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.