BMKG: Gempa Tuban hingga Surabaya Tak Lazim, Ini Alasannya!

gempa 1
Atap rumah warga di Tuban, Jawa Timur ambrol setelah diguncang gempa magnitudo 6,5, Jumat (22/3/2024). (ist)

SURABAYA | patrolipost.com – Gempa yang terjadi di kawasan perairan timur Tuban, Jawa Timur, dan dirasakan Surabaya terus dianalisis BMKG.

Kepala Pusat Gempa Bumi Daryono mengatakan, pihaknya sempat terkejut dengan kemunculan gempa di Kawasan Tuban dan dirasakan hingga Surabaya.

Menurut dia, sesar yang ada di kawasan episenter saat ini masuk ke dalam jenis low seismicity. Kendati demikian, dia menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan kajian dan analisis untuk sesar di kawasan Bawean.

”Kita tinggal di batas lempeng tektonik. Di mana proses tekanan itu akan bertransfer ke berbagai tempat. Tekanan itu akan mengakumulasi di zona-zona tertentu dan bakal terjadi gempa,” terang Daryono.

Daryono menuturkan, gempa Bawean menjadikan pembelajaran BMKG. Kawasan itu masuk low seismicity tetap perlu diwaspadai.

Dia menilai, sesar di Bawean awalnya belum terlalu tegas.

”Sesar belum terpetakan secara tegas. Beda seperti sesar seperti sesar Lembang di Bandung,” ucap Daryono.

Di Kawasan itu sebenarnya, ungkap Daryono, pada era 1800-an pernah terjadi gempa. Namun, pihaknya masih perlu melakukan kajian lebih dalam. Sebab, kala itu masih dicatat belum maksimal.

78 Kali Gempa Susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur menyebut 78 gempa susulan pascagempa yang terjadi di 130 kilometer timur laut kabupaten setempat, Jumat (22/3).

“Sampai saat ini masih ada gempa susulan dan tercatat 78 kali gempa susulan sampai jam 19:42 WIB,” kata Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padama.

Zem menyebut ada sebanyak tiga kali gempa yang dirasakan oleh masyarakat dan mengakibatkan rusaknya rumah. Pertama gempa utama berkekuatan magnitudo 6.0 dan gempa susulan ke-6 yang berkekuatan magnitudo 5.3. Lalu, gempa susulan yang ke-22 dengan magnitudo 6.5.

Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Tuban menyebutkan gempa mengakibatkan kerusakan bangunan enam rumah warga rusak sedang yakni di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko.

Bangunan rumah roboh milik Sulaimi, serta sebuah Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan yang dua tahun ditinggal pindah pemiliknya.

Selanjutnya rumah milik Dartuk di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, rumah milik Winarlin di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, rumah milik Darmuji di Desa Boncong, Kecamatan Bancar dan rumah milik Ratmin di Desa Lajolor, Kecamatan Singgahan.

Gempa juga mengakibatkan Klenteng Kwan Sing Bio Tuban beberapa genteng dan atap rusak dan beberapa rumah sakit di Tuban melakukan protokol evakuasi. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.