Berkuasa dan Punya Banyak Pengikut, Ini Alasan Yesus Tidak Melawan saat Dihukum Mati

yesus disalib
Ilustrasi Yesus Wafat di Salib. (net)

BORONG | patrolipost.com – Yesus dikenal sebagai Guru, Nabi dan Raja. Pengikutnya pun ada banyak, bahkan punya pengikut inti yang terdiri dari 12 orang yang dia sebut Murid. Jika dikerahkan untuk membela Yesus saat dihukum mati, bisa jadi algojo pemerintahan kekaisaran Romawi kalang kabut dibuatnya.

Namun, Yesus pasrah saja saat ditangkap. Malah Dia menenangkan para Murid dan pengikutnya agar tetap tenang dan tidak melakukan aksi perlawanan. Hal ini tentunya membuat penasaran, orang yang punya kuasa zaman ini saja mana bisa pasrah?

Bacaan Lainnya

Kematian Yesus yang tragis yang dirayakan pada hari Jumat (29/3/2024) memang sudah diramalkan. Yesus dilahirkan ke dunia dengan Wujudnya sebagai Manusia merupakan Skenario Allah agar upaya menyelamatkan umat manusia terlihat nyata.

Dalam Injil Yohanes 18:1-9:42 kisah Yesus ditangkap hingga wafat disalib diceritakan secara lengkap. Yesus yang mengaku sebagai Raja, namun kerajaan-Nya bukan di dunia.

“Kerajaanku bukan dari dunia ini. Jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku sudah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi,” jawab Yesus saat ditanya Pilatus terkait diri-Nya Raja atau bukan.

Itulah alasannya Yesus tidak melawan saat ditangkap. Seorang Raja/penguasa duniawi tentu saja mempunyai pertahanan kuat. Pertahanan tersebut mencakup para tentara dan polisi serta keleluasaan sang Penguasa mengubah ataupun menerbitkan undang-undang baru untuk membela kepentingannya.

Yesus yang bukan merupakan raja di dunia, menjalani setiap proses hukuman dengan ikhlas. Memanggul salib dari hingga bukit Golgota sambil menerima pukulan, hinaan, diludahi, diolok hingga dipaku pada kayu salib.

Lalu, apakah Yesus mati sebagai penjahat karena menghembuskan nafas terakhir di tiang hukuman? Tentu saja tidak. Yesus menyatakan kemuliaan-Nya saat menghembuskan nafas terakhir.

Markus 15:33-41 tertulis: Lalu berserulah Yesus dengan suara Nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir bait suci terbelah dua dari atas hingga ke bawah. Tabir bait suci terbelah disertai Gempa dahsyat meliputi seluruh negeri.

Yesus menjalani hukuman di dunia dengan tulus dan mengedepankan sisi manusiawinya. Namun ketika wafat, dia menyatakan kemuliaan-Nya saat menghembuskan nafas terakhir di Kayu Salib hingga bangkit dari Kubur-Nya pada hari ketiga. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.