Bedah Desa di Nusa Penida, Bupati: Pastikan Penerima BLT Warga Kurang Mampu

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat berdialog dengan warga saat pembagian BLT di Kantor Desa Sakti, Sabtu (7/11). (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Pelaksanaan bedah desa dimasa pandemi Covid-19, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menuju Kantor Desa Sakti, Sabtu (7/11).

Tampak di kantor desa puluhan warga berduyun duyun datang ke kantor desa untuk menerima bantuan Bantuan Langsung Tunai (BLT) akibat terdampak Covid.

Perbekel Desa Sakti, Ketut Partita di hadapan Bupati, I Nyoman Suwirta menyatakan bahwa seluruh warga yang menerima bantuan BLT dipanggil langsung ke kantor desa untuk menerima bantuan sekaligus menanda tangani penerimaan bantuan BLT yang mereka terima.

Terkait rencana pembangunan Pustu Desa Sakti yang rencananya dipindahkan ke sebelah kantor desa sakti di gedung rencana bangunan 2 gedung SDN 1 Sakti yang mangkrak lama, karena bangunan pustu yang saat ini tanah bangunan milik pribadi mau dimanfaatkan oleh pemiliknya.

Terkait rencana 2 banguna Gedung kelas jauh SDN 1 Sakti yang direncanakan bakal dipakai bangunan Pustu Desa Sakti dibenarkan oleh Kepsek SDN 1 Sakti Nyoman Jasna.

Menurutnya, 2 bangunan SD yang ada dekat kantor Desa Sakti direncanakan mau dipakai Pustu, sementara untuk mengganti bangunan gedung yang dibangunan mangkrak tersebut akan diganti dengan bangunan gedung bertingkat di sekolah induk SDN 1 Sakti.

“Karena ditempat akan dibanguna Gedung 2 lokal untuk siswa yang jauh akan dipakai bangunan Pustu Desa Sakti.Karena itu gedung yang sudah ada di SDN 1 Induk kita rencanakan dibangun bertingkat dua,” ujar Kepsek Nyoman Jasna membenarkan.

Saat memantau pantai Crystal Bay, hanya ditemui sekeluarga wisatawan domestik yang bernama Philip asal Jogja bersama keluarganya mengunjungi Crystal By,Sakti Nusa Penida.

“Saya dari Jogjakarta sengaja datang ke Pantai Crystal Bay yang indah ini dan berkunjung selama 9 hari menginap di Pulau Nusa Penida ini,” ujar Philip.

Sementara itu salah seorang pedagang minuman dan makanan lokal di crystal by Kadek Mely (30) mengaku saat berjualan sebelum pandemi Covid 19 dapat jualan sampai Rp 2 juta perhari, tapi saat ini dapat 100 ribupun sudah sukur walaupun sulit.

“Saya saat ini tetap berjualan walaupun hanya peroleh penghasilan sekitar 100 ribu perhari. Saya berjualan sejak tahun 2011 dan sempat digusur dan saya dengar kembali akan digusur. Tapi sementara belum digusur ya kembali lagi jualan di sini,” ujarnya lirih.

Dia mengaku memiliki suami bernama Putu Aristana yang bekerja sebagai Capten Boat,namun karena pandemi saat ini dia nganggur, dirinya memiliki anak cowok 1 sudah duduk di kelas VI. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.