Batu Karang Art, Live Painting: Berperang Melawan ‘Kala’

Batukarang Art berkreasi kembali dalam live painting. (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Selepas pameran lukisan yang dilaksanakan di ruang tunggu Pelabuahan Kapal Roro, Jumat (11/9/2020) lalu, Batu Karang Art menggelar Live Painting. Komunitas Seni Rupa asal Nusa Penida ini terus melakukan pergerakan seni tidak sebatas memajang karya seni lukis, kegiatan lain dalam mengisi waktu dua minggu pameran diisi dengan melukis secara langsung menggunakan kain sepanjang 14 meter.Gelaran ini dilaksanakan sekaligus merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan pada Kamis(17/9/2020).

Dihubungi Sabtu (19/9) panitia pelaksana, Santana Ja Dewa membenarkan kegiatan yang digelar komunitas Batukarang Art, Menurutnya kegiatan painting perform adalah sebuah kegiatan di luar pameran. Kejenuhan, kegusaran, pergolakan yang terjadi saat pandemik berdiam diri di rumah, sudah saatnya bangkit kembali dari jeratan tersebut dalam artian menggelorakan semangat dalam diri.
“ ya, kegiatan ini bagian spontanitas dari kami. Nusa Penida banyak memiliki talenta seni tetapi belum terbaca, hanya melakukan kegiatan berkarya secara personal. Ini adalah bentuk kebersamaan kami dalam membangun Nusa Penida dalam hal seni rupa. Walaupun dalam model seperti belum mengakar di masyarakat, “ ujar dedengkot seni ini optimis.

Terkait tema dalam painting perform, kata Santana Ja Dewa, kala adalah tema yang disajikan. Dalam motilogi kala notabene adalah kemurkaan atau lebih identik dengan raksasa. Situasi pandemik saat ini dihadapi penjuru dunia termasuk Bali, pandemik ibarat kala dimana waktu adalah penguasa.

Jadi, disaat seperti ini dalam perang tak terlihat poin dari itu adalah kebersamaan saling mengrangkul satu sama lainnya, saling menguatkan. Ibarat sapu lidi, jika selehai lidi tidak akan mampu mebereskan problematika yang dihadapi.

Sementara perupa Dewa Merta Nusa menambahkan pendekatan seni khususnya seni rupa mungkin hal yang baru di kalangan masyarakat kita. Ini adalah momentum yang tepat dimana menggelorakan seni rupa setiap insan masyarakat.
Ketika ditanya hal karya, ia mengatakan kegiatan yang dilakukan masih berlokasi seputaran Pelabuhan Kapal Roro yakni di tempat pemecah gelombang.

Dewa Merta menyampaikan kala adalah tema dalam kegiatan live painting yang menyelaraskan tajuk pameran “ panggilan jiwa. Kala dalam dalam linguistic merupakan pembedaaan bentuk verba dimana menyatakan perbedaan waktu atau keadaan. Jadi sekarang kita berkutat dengan lorong waktu bagaimana dalam menghadapi pandemik ini. Dewa Merta pun berharap pandemik agar segara berakhir aktivitas kembali normal. Warga yang hadir dan menyaksikan secara seksama diberi kesempatan ikut berpartisipasi menggores kuas. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh masyarakat ikut andil melukis.

Perahu Layar
Di lokasi yang berbeda saat kegiatan dihelat, komunitas pencinta perahu layar menggelar lomba perahu layar. Lomba tersebut mengikutkan 11 peserta, dimulai di Pantai Sampalan atau Utara Lapangan Umum. Dalam keterangan panitia penyelenggara, I Made Langus saat dikonfirmasi menyampaikan, lomba yang digagas secara swadaya baik secara pendanaan dan keterlibatan secara panitia.

Dikuinya, lomba ini salah satu yang paling diminati dan digemari, saat penyaraan kemerdekaan dibatalkan karena merebaknya virus corona sehingga kerinduan para pecinta perahu layar berkecambuk hal ini dilakukan penerapan pembatasan social. Nusa Penida adalah zone hijau kegiatan bisa dilaksanakan dengan catatan tetap mematuhi protocol kesehatan dan tentu pembatasan para penonton. Bagi, para penonton bisa menyaksikan dari pesisir sepanjang jalur lomba dari Desa Batununggul sampai Desa Suana. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.