Banjir Bandang Melanda Mendoyo, Akses Denpasar – Gilimanuk Lumpuh

banjir mendoyo
Petugas gabungan mengevakuasi material lumpur dan kayu yang terbawa banjir. (ist)

NEGARA | patrolipost.com – Jembatan Penyaringan-Bilukpoh di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, diterjang banjir bandang. Selain melumpuhkan akses utama, banjir menerjang puluhan rumah warga di sekitarnya.

Dari pantauan, kayu-kayu besar tampak masih berada di atas jembatan tersebut. Sekitar 120-an petugas gabungan mulai dari Polri, TNI, BPBD Jembarana, dan SAR Bali diterjunkan untuk membersihkan sampah kayu di jalur tersebut.

Bacaan Lainnya

Evakuasi telah dilakukan warga sejak kemarin malam, Puluhan personel baik dari Brimob, Samapta maupun dari Polres Jembrana berupaya membantu sejumlah warga yang rumahnya terdampak.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu SIK MSi mengatakan banjir bandang terjadi pada Minggu (16/10/2022)) kemarin hingga pukul 22.00 WITA. Jalur utama tersebut ditutup lantaran banyaknya sampah kayu yang terbawa saat banjir bandang melanda.

“Akses Gilimanuk-Denpasar tertutup di Mendoyo. Tadi malam air meluap dan tertutup sampai sekarang, karena sekarang material-material dibawa oleh banjir masih menutupi jembatan,” kata Satake Bayu, Senin (17/10/2022).

Bagi masyarakat yang akan melewati jalur tersebut agar mencari jalur alternatif yaitu melewati jalur Singaraja, Kabupaten Buleleng.

“Kami sudah menerjunkan personel baik Brimob maupun Samapta untuk membantu membersihkan sisa material yang diakibatkan banjir. Jalan sementara untuk hari ini masih ditutup, untuk menuju ke Denpasar atau ke Gilimanuk agar mencari jalur alternatif,” imbaunya.

Banjir Terparah

Tidak ada yang menyangka akan terjadi musibah banjir pada Minggu (16/10/2022) malam. Pasalnya, wilayah Jembrana seharian tidak terjadi hujan. Namun warga dibuat panik dengan debit air sungai yang meningkat signifikan hingga menerjang permukiman pada Minggu malam. Seperti yang terjadi di DAS Tukad Bilukpoh. Air sungai mulai meningkat sekitar pukul 20.30 Wita. Warga yang bermukim di sekitar DAS Tukad Bilukpoh baik di Desa Penyaringan maupun Kelurahan Tegalcangkring berupaya mengevakusi barang-barang berharga ke lokasi yang lebih tinggi.

Air mulai meluap ke permukaan jembatan pukul 22.47 Wita. Arus lalu lintas di Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk pun terputus total. Bahkan banjir kali ini lebih parah dibandingkan banjir sebelumnya pada penghujung tahun 2019 lalu. Wilayah yang diterjang banjir hingga sekitar 300 meter ke arah barat Jembrana.

Tinggi permukaan air di badan jalan hingga mencapai dada orang dewasa. Rumah-rumah warga yang pada banjir sebelumnya tidak terkena luapan air, kini ikut terendam. Evakuasi warga pun dilakukan secara spontanitas.

Bahkan jaringan kabel baik listrik dan telekomunikasi terputus dan beberapa tiang listrik dan telekomunikasi roboh. Beberapa lansia harus dibopong dan dievakuasi oleh petugas ke Polsek Mendoyo yang lokasinya berdekatan dengan lokasi banjir. Sempat terjadi beberapa kali ledakan jaringan listrik dan pemadaman sehingga menambah kepanikan warga. Bahkan Basarnas menerjunkan rubber boat untuk mengevakuasi salah seorang warga yang terjebak banjir.

Derasnya arus banjir membuat petugas bersama relawan harus berjibaku menuju lokasi.

Kendati warga telah berupaya melakukan evakuasi barang-barang berharga, namun tidak sedikit harta benda mereka yang tidak bisa terselamatkan. Selain terendam banjir, banyak barang-barang berharga hanyut. Bahkan sejumlah warga mengaku kehilangan ternak baik babi maupun sapi. Begitupula arus lalu lintas Jawa-Bali di jalur Denpasar-Gilimanuk lumpuh total. Penumpukan kendaraan dari arah barat (Gilimanuk) hingga di Dangintukadaya, Jembrana. Sedangkan dari arah Timur (Denpasar) ekor kemacetan hingga di Tembles, Penyaringan.

Meluapnya air tukad Bilukpoh ini diperparah dengan pasang air laut. Air baru surut pada Senin (17/10) pagi. Proses pembersihan material banjir berupa lumpur dan kayu yang menutup sungai, badan jalan dan jembatan dilakukan di tengah hujan deras seharian.

Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra saat memantau proses pembersihan Senin sore mengatakan mengatisipasi jebolnya jembatan Tukad Bilukpoh pasca diterjang banjir, dilakukan rekayasa lalu lintas. Ia memastikan saat ini jembtan hanya baru bisa dilewati kendaraan kecil saja.

“Kita batasi lalu lintas yang lewat jembatan. Kendaraan besar dialihkan ke jalur Singaraja. Kendaraan yang kapasitas kecil yang bisa lewat. Truk kita menunggu uji kelayakan Balai Jalan karena kayu besar-besar yang menghantam jembatan kemungkinan mengubah struktur jembatan,” ujarnya.

Ia menyebut musibah ini merupakan terparah di Bali, terlebih jalur ini merupakan urat nadi lalu lintas Jawa-Bali. “Truk belum bisa lewat, harapannya plat besi untuk pelapis pengaman jembatan segera bisa didatangkan karena ada yang bolong,” tegasnya.

Ia menyebut di jembatan bilukpoh hanya bisa dilalui satu jalur di ruas Selatan. “Masih buka tutup. Pejalan kaki juga kita batasi,” jelasnya. Ia memastikan jalur Gilimanuk-Singaraja aman untuk dilalui truck bertonase besar. “Tidak ada informasi (gangguan lalu lintas di Jalur Gilimanuk-Singaraja. Agar tidak terlalu lama terjebak kemacetan, silakan mengalihkan rute pakai jalur altrnatif itu. Truk yang sudah terjebak juga perlahan kita akan kita putar balik, Kalau nunggu ini, tidak tahu sampai kapan selesai penilaian kelayakan jembatannya,” tandasnya. (pam/pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.