Bali Tuan Rumah Simposium Penelitian Kesehatan

Kepala Badan Litbang Kesehatan dr Siswanto (tengah) beserta jajaran narasumber dan partisipasi ulama, peneliti, pemerintah dan industri.

DENPASAR | patrolipost.com – Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 4th International Symposium on Health Research And 14th National Congress of Indonesian Public Health Association (ISHR-NCIPHA) yang dilaksanakan di Prime Plaza Sanur Hotel, Denpasar Selatan, Kamis (28/11).

Institut Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Indonesia (APHA) menjadi tuan rumah Simposium Internasional ke-4 tentang Penelitian Kesehatan dalam hubungannya dengan Kongres Nasional ke-14 Asosiasi Kesehatan Masyarakat Indonesia. Topik yang diusung Scient Data and Politics in Health Development, dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari 6 negara, termasuk partisipasi ulama, peneliti, pemerintah dan industri.

Acara yang dilaksanakan dari tanggal 27-29 November 2019 mencakup serangkaian Sesi Pra-Simposium (pelatihan/lokakarya), Sesi Paripurna, Simposium Paralel (Simposium), Presentasi oral dan poster gratis, Forum Ilmiah Tahunan IPHA (FIT-5 IAKMI), Pertemuan Tahunan Asosiasi Sekolah Kesehatan Masyarakat Indonesia, dan Pameran.

Menteri Kesehatan RI Letjen (Purn) Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad (K) berharap kegiatan ISHR NCIPHA simposium internasional ini memberikan kebijakan sangat penting bagi penempatan prioritas pembangunan.

“Saya berharap penelitian kesehatan memberikan gagasan-gagasan informasi untuk perbaikan ke depan yang berorientasi, mampu memberikan data-data dan informasi untuk perbaikan kebijakan yang berorientasi kepada kepentingan rakyat. Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden bahwa upaya pembangunan harus deliver atau tersampaikan dan benar-benar dirasakan oleh rakyat,” ungkap dr Terawan dalam video sambutannya.

Kepala Badan Litbang Kesehatan,  dr Siswanto MHP, DTM menerangkan pentingnya peranan data dan informasi didalam avokasi kebijakan. Kegiatan yang mengambil tema Scientific Data, Politics, Advocacy, and Health Policies mengandung tiga aspek utama yang berkontribusi signifikan terhadap siklus politik dan kesehatan. Seperti pembiayaan kesehatan, sumber daya kesehatan negara, promosi kesehatan dan pendekatan pencegahan.

“Aspek-aspek tersebut penting dalam pembangunan kesehatan dan perlu diimplementasikan dalam konsep yang komprehensif. Para peserta bisa berdiskusi dan berbagi pengalaman sebagai mengawal kebijakan, bisa saling berbagi antara peneliti dan penentu kebijakan terkait dengan hasil penelitian yang berhubungan dengan kesehatan serta isu pentingnya peranan data dan informasi dalam advokasi kebijakan,” terang dr Siswanto.

Rangkaian kegiatan ISHR & NCIPHA selama 3 hari membahas 7 topik yang menghadirkan narasumber dari berbagai dunia yaitu Translating Research Into Policy: What Researchers Need to Do? Utilization Burden of Disease Result, Building Laboratory Capacity to Strengthen Health System, Data Envelopment Analysis (Analysis (DEA) on Efficiency Measurement of Health Care Unit, Writing Scientific Article for International Publication, Healthy Indonesia Program Through Family Approach to Achieve Healthy Indonesia, dan Traditional Complementary and Alternative Therapy. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.