Awal 2022, Disdikpora Provinsi Bali Ambil Kebijakan PTM Penuh

kadisdikpora bali
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Bali IKN Boy Jayawibawa. (maha)

DENPASAR | patrolipost.com – Di awal tahun 2022, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mengambil kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh yang dimulai Senin (3/1/2021).

Seluruh siswa setingkat SMA/SMK di Bali dipastikan mengikuti PTM secara penuh tersebut. Hanya saja, dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Bali IKN Boy Jayawibawa, masih ada pengaturan waktu belajar yang normalnya 8 jam dipersingkat menjadi 6 jam pelajaran.

Bacaan Lainnya

“Jumlah rombel dalam satu kelas 36 atau 40 siswa, mereka semua mengikuti PTM, jadi pembelajaran dilakukan secara penuh di sekolah, tidak ada daring lagi,” kata Boy Jayawibawa, Senin (3/1/2021).

Dalam mengambil keputusan itu, kata Boy, pemerintah tetap melakukan pemantauan secara ketat. Selama sepekan ke depan, pihaknya bersama satuan pendidikan akan melakukan evaluasi untuk melihat perkembangan yang ada.

Boy menjelaskan, PTM penuh dimungkinkan diterapkan di Bali dengan mengacu beberapa hal diantaranya, pencapaian vaksinasi yang melebihi target nasional. Ditambah, guru dan siswa juga telah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19.

“Para siswa sudah semuanya mendapatkan vaksin kedua. Sehingga, itu dimungkinkan untuk tatap muka penuh. Hanya waktunya masih 6 jam pelajaran dari normal 8 jam pembelajaran di sekolah,” ujarnya.

Di sisi lain, meski PTM penuh mulai berlangsung di Bali, secara nasional telah keluar Keputusan Presiden No 24 Tahun 2021 tentang penetapan status faktual pandemi Covid-19 di Indonesia.

Yang berarti, di tahun 2022 Indonesia masih berstatus pandemi Covid-19. Dengan penetapan status faktual pandemi Covid-19, setiap kegiatan perlu memperhatikan Protokol Kesehatan secara ketat, termasuk aktifitas di dunia pendidikan.

“Kita juga mencermati isu yang berkembang terutama merebaknya varian Omicron, kita harus waspada dan selalu memantau perkembangan PTM penuh ini,” jelasnya.

Skenario yang dilakukan jika ada yang terkonfirmasi positif, pihaknya melalukan langkah dengan tracing menyeluruh, termasuk menutup sekolah untuk sementara waktu dan kembali ke pembelajaran daring.

“Semua sekolah sekarang sudah memasang barcode aplikasi PeduliLindungi, itu berlaku untuk semuanya yang datang ke sekolah termasuk tamu,” jelas Boy. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.