Angkot  Enggan Ngetem di Terminal Loka Crana

Tampak sebuah angkot menunggu penumpang di pinggir jalan.

BANGLI | patrolipost.com – Terminal Loka Crana mulai dioperasikan sejak enam bulan lalu, walaupun demikian masih banyak angkot enggan ngetem atau menunggu penumpang di dalam terminal. Padahal fasilitas yang tersedia cukup memadai.

Menurut salah seorang sopir angkot, dirinya lebih memilih ngetem di luar arel terminal karena penumpang enggan masuk terminal. “Memang fasilitas terminal cukup memadai tapi penumpangnya justru enggan masuk terminal,” ujar sopir asal Bangli Selatan ini, Selasa (21/1/2020).

Bacaan Lainnya

Selain itu kalau  ngetem di dalam terminal akan kalah cepat dengan para tukang ojek. “Kalau memang mau ditertibkan sekalian tukang ojek juga harus mangkal dalam terminal  dan tidak ada lagi ojek yang menaikkan penumpang di jalanan,” sebutnya, seraya menambahkan untuk jumlah angkot yang masih beroperasi bisa dihitung dengan jari.

Terpisah Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Bangli, Sang Putu Surata saat dikonfirmasi keberadaan angkot yang ngetem di luar terminal mengatakan, enam bulan terakhir adalah masa ujicoba pengoperasian terminal. Selama masa ujicoba untuk angkutan umum masih banyak ngetem di pinggir jalan.

Terkait kondisi ini dinas akan kembali melakukan pendataan angkutan umum yang masih beroperasi di Bangli. “Karena masih masa ujicoba untuk angkot memang belum dikenakan retribusi. Nah, dengan berakhirnya masa ujicoba ini akan mulai diberlakukan pungutan retribusi sehingga angkot harus masuk terminal,” jelas Kabid asal Desa Tamanbali ini.

Diakui pihaknya saat ini masih melakukan proses pencetakan karcis retribusi  untuk angkutan penumpang dan barang. “Kami masih fokus melakukan pendataan dan akan melakukan penjajakan dengan para sopir angkot. Dengan harapan ke depannya aktifitas bongkar muat barang maupun penumpang bisa dilakukan di terminal dan tidak lagi di pinggir jalan,” kata Sang Putu Surata.

Sedangkan khusus untuk parkir kendaraan pengunjung Pasar Loka Crana, menurut Sang Putu Surata, memang sudah dikenakan retribusi. “Selain masalah angkot kami juga akan melakukan penertiban terhadap kendaraan warga yang menginap di terminal,” tegasnya. (750)

Pos terkait