Angka Kematian Rabies Tinggi, Kariyasa Adnyana Dorong Pemkab Buleleng Tetapkan Status KLB

ketut kariyasa
Anggota Komisi IX DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan I Ketut Kariyasa Adnyana SP. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Tingginya angka kematian akibat gigitan anjing gila (rabies) membuat prihatin Anggota Komisi IX DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan I Ketut Kariyasa Adnyana SP. Ia mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng segera menetapkan satus KLB untuk mempercepat proses penanganan rabies.

“Ya soal rabies harus menjadi perhatian serius pemerintah terutama di Buleleng. Angkanya cukup tinggi. Jangan sampai ini akan jadi bahan yang mengganggu pariwisata. Kita kan tahu kalau pariwisata cukup rentan dengan isu keamanan dan kesehatan,” kata Kariyasa Adnyana.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, jika kasus rabies tersebut angkanya terus meninggi akan berdampak pada isu kesehatan. Karena itu jangan sampai kasus rabies akan dijadikan bahan campaign negative setelah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi telah mereda.

”Jangan sampai ini dijadikan untuk menjatuhkan kredibilitas Bali yang sudah cukup dikenal,” imbuhnya.

Karena itu, kasus rabies harus digarap lebih serius terutama pelibatan para pihak dalam kasus tersebut. Ia menyebut sebagian besar masyarakat Bali memelihara anjing yang menjadi penyebab merebaknya rabies.

”Masyarakat juga harus merawat anjingnya dengan baik. Dan sudah ada 13 orang meninggal dengan kasus gigitan yang cukup tinggi. Bila perlu (terapkan) kejadian luar biasa (KLB),” tegasnya.

Status KLB menurut Kariyasa penanganannya akan dilakukan secara lebih serius dengan melibatkan semua komponen terkait. Hanya saja tetap dihitung dampaknya terhadap kondisi pariwisata.

”Kalau dilihat kita mengurus pengendaliannya lebih serius ini kan bermanfaat. Daripada tidak melakukan pengendalian yang justru dianggap kurang serius. Intinya tindakan penyelamatan manusia dan pengendaliannya melalui vaksin anti rabies,” tandasnya.

Sebelumnya kembali salah seorang warga Banjar Dinas Margi Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Buleleng meninggal dengan kasus suspek rabies. Pria bernama Putu Sudita (49) dinyatakan meninggal pada 16 Desember 2022 pukul kurang lebih 20.50 Wita dengan sebab gagal napas penyebab utama suspek rabies.

Kematian Putu Sudita itu menambah daftar kematian warga akibat rabies. Hingga kini tercatat 13 orang dinyatakan meninggal akibat terkena gigitan anjing rabies. Mereka rata-rata meninggal disebabkan terlambat mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Tak hanya itu, kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Kabupaten Buleleng cukup tinggi. Dari data Dinas Kesehatan Buleleng hingga bulan November 2022 sudah ada 6.868 kasus gigitan anjing. Angka ini melonjak drastis dibanding tahun lalu dengan 2.487 kasus. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.