Angka Kematian Meningkat, BPBD Bangli Akui Kewalahan Evakuasi Jenazah

Tim BPBD melakukan penguburan jenazah pasien Covid-19 di Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli hanya memiliki 1 tim untuk penanganan jenazah Covid-19. Tim yang terdiri dari 8 orang tersebut, dalam sehari bisa mengevakuasi 3-4 jenazah. Jumlah personel terbatas dan tugas evakuasi cukup banyak, BPBD akui kelelahan.

 

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data, per Sabtu (31/7) kasus kematian akibat Covid-19 di Bangli sebanyak 140 orang. Pada hari tersebut dilaporkan 3 kematian sekaligus.

Kepala Pelaksanan BPBD Bangli I Ketut Gede Wiredana mengatakan, ada 1 tim penanganan jenazah dan terdiri dari 8 orang saja. Dalam proses evakuasi jenazah ada 6 orang yang bertugas mengangkat jenazah, 1 orang melakukan penyemprotan dan 1 orang lagi bertugas sebagai supir.

Menurut Ketut Wiredana, belakangan ini kasus kematian di Bangli mengalami peningkatan, bahkan dalam sehari tim ini mengevakuasi 3-4 jenazah. Jenazah tersebut dievakuasi dari rumah sakit, kemudian ada yang dikubur serta dikremasi.

“Untuk evakuasi jenazah sesuai dengan permintaan keluarga. Kadang jadwalnya berdekatan, sementara jarak tempat tinggal keluarga jenazah jauh,” ungkapnya Minggu (1/8/2021).

Lanjutnya, hanya ada 8 orang petugas yang diandalkan. Mereka berkerja tidak ada sistem sift, semua kerja non stop. Di sisi lain, pihaknya mengkhawatirkan kesehatan anggotanya.

“Kami juga memikirkan kondisi rekan-rekan ini,” ucap Kepala BPBD asal Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli ini.

Dikatakan pula, karena lokasi penguburan jenazah berbeda, untuk menunjukkan lokasi berikutnya petugas agak terlambat. Alhasil petugas mendapat omelan dari keluarga pemilik jenazah.

“Kami tetap upayakan bekerja optimal. Omelan atau teguran sudah kami anggap biasa. Namun masih ada yang tidak percaya kalau kerabat meninggal Covid-19,” ujarnya.

Terkait terbatasnya personel, Ketut Wiredana mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Bupati Bangli. Tentu pihaknya menunggu instruksi lebih lanjut. “Kami sudah laporkan kepada Bapak Bupati, harapan kami ada tambahan tenaga,” imbuhnya. (750)

Pos terkait