Alexandro Rolandi Terpilih Jadi Ketua PMKRI Denpasar 2022-2023

pkmri
Ketua Presidium PMKRI Cab Denpasar Periode 2022-2023 Alexandro Rolandi (kanan) dan Ketua ad hoc Rian Ngari (No 2 dari kanan). (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar Sanctus Paulus menggelar Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) dengan tema “Bersinergi Menuju Gerakan Baru PMKRI” di Margasiswa Jalan Thamrin 1/8 Denpasar Barat (Denbar). Dalam RUAC Alexandro Rolandi terpilih sebagai Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/ Ketua Presidium PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus Periode 2022-2023, Kamis (20/10/2022).

Alexandro Rolandi atau Roland menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan seluruh anggota Biasa PMKRI yang telah mendukung dalam mengemban amanah menjadi Ketua Presidium Periode 2022-2023.

Bacaan Lainnya

“Bagi saya amanah ini merupakan panggilan tugas. Terutama untuk melayani, dan tugas untuk belajar. Saya mengajak kita semua untuk berjalan beriringan mengawal semua hasil ketetapan yang telah kita rancang bersama dalam forum RUAC ini,” ujar Roland.

Lebih lanjut dikatakan, RUAC merupakan forum tertinggi di tingkat cabang dengan kewenangan legislatif dan yudikatif. Kegiatan RUAC berlangsung seminggu, terhitung sejak 14 – 20 Oktober 2022.

Sementara Ketua Demisioner Inosius Pati Wedu menerangkan bahwa RUAC bukan hanya soal pemilihan ketua baru, tetapi RUAC sendiri merupakan forum untuk merancang dan merumuskan perencanaan strategis dan berkelanjutan.

“Dalam bentuk ketetapan-ketetapan yang menjadi arah gerak dan arah juang PMKRI Denpasar selama satu periode ke depan,” ungkapnya.

Dalam pemilihan mandataris tersebut, Ketua ad hoc Rian Ngari menuturkan, terdapat 2 calon ketua yakni Presidium Gerakan Kemasyarakatan (Germas) Alexandro Rolandi dan Presidium Pengembangan Organisasi (PPO) Leksianus Kiong Koe.

“Pertarungan ini berlangsung sengit dimulai dari perdebatan penentuan kriteria sampai pada pemilihan ketua. Akhirnya Roland terpilih menjadi ketua dengan perolehan sebanyak 40 suara dan Leksi sebanyak 20 suara kemudian 1 suara blangko,” sebutnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi setiap anggota untuk belajar, berdinamika dan refleksi sekaligus momen politik. Terutama semua keputusan dan kesepakatan melalui forum ini harus menjadi tanggung jawab semua warga perhimpunan agar tetap mengedepankan solidaritas untuk menyatukan pola pikir dalam memajukan organisasi serta mengedepankan politik gagasan dan politik nilai.

“Mari kita satukan pikiran kita untuk bersama-sama memajukan organisasi ini dan hendaknya perbedaan diantara kita bisa dijadikan sebagai suatu kekayaan intelektual untuk dikembangkan demi kemajuan perhimpunan. Berdinamikalah tanpa mengabaikan nilai yang ada di tubuh perhimpunan yaitu 3 Benang merah Kristianitas, Intelektualitas, dan Fraternitas yang menjadi ciri khas kita,” tambah Rian Ngari.

Leksianus Kiong Koe menambahkan, menang dan kalah itu adalah hal lumrah dan biasa. Dimana PMKRI ini merupakan wadah untuk belajar. Pihaknya berharap bagi ketua yang terpilih agar dapat mengakomodir anggota yang telah memberikan dukungan.

“Kekalahan ini merupakan kemenangan yang tertunda. Mungkin bukan saat ini tetapi kemenangan lain sedang menunggu. Kepada saudara saya ketua yang terpilih, saya berharap untuk mengakomodir teman yang mendukung dan memilih saya. Saya percaya teman-teman saya ini memiliki kualitas untuk mengemban tugas sebagai pengurus di kepemimpinan ketua,” tandasnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.