Akibat Fenomena ‘Up Welling’ 14,3 Ton Ikan Mati di Danau Batur

Proses pembersihan bangkai ikan di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Kamis (4/3/2021). 

BANGLI | patrolipost.com – Akibat fenomena alam Up Welling yang terjadi di Danau Batur, Kecamatan Kintamani sedikitnya 14,5 ton ikan yang dibudidayakan di keramba jaring apung (KJA) mati. Tim gabungan bersama masyarakat mulai mengangkut bangkai ikan dari Danau Batur, Kamis (4/3). Bangkai ikan selanjutnya dikubur dan ada pula diolah menjadi pupuk. 

Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan ikan yang mati berada di KJA milik 28 pelaku usaha budidaya ikan. Dari jumlah tersebut, berada di dua desa yakni Desa Buahan dan Abang Batu Dinding. 

Bacaan Lainnya

Dari hasil investigasi kematian ikan akibat semburan belerang. Hampir 14,3 ton ikan mati akibat fenomena alam tersebut. “Jika dihitung harga ikan sekitar Rp 26 ribu sampai Rp 27 ribu per kilogramnya. Kerugian akibat matinya ikan mencapai ratusan juta rupiah,” sebutnya.

Sementara itu, pembersihan bangkai ikan dilakukan tim gabungan, petugas Dinas PKP, Sat Polair Polres Bangli, pihak desa dan masyarakat setempat. Proses pembersihan bangkai ikan diupayakan secepatnya. Menurut Wayan Sarma, bangkai ikan ada yang dikubur maupun diolah jadi pupuk.

Disinggung terkait upaya pemerintah dalam menangani kasus ini, Wayan Sarma mengatakan peristiwa ini terbilang rutin setiap tahunnya. Perkiraan bulan Januari-Maret dan Juli-Agustus. Pihaknya pun telah menyampaikan imbauan kepada petani ikan untuk mengatur waktu tabur benih. Ketika dilakukan pengaturan diharapkan dapat meminimalisir angka kematian ikan.

“Titik semburan belerang tidak dapat dipastikan, saat ini ada di Desa Buahan dan Abang Batu Dinding. Desa lainnya seperti di Desa Trunyan, Kedisan tidak ditemukan kematian ikan,” jelasnya. (750)

Pos terkait