Air PDAM Bangli Macet Berhari-hari, Pemilik Usaha Kelimpungan

air macet
Tempat pencucian kendaraan di LC Uma Aya yang tidak beraktifitas karena air tidak mengalir (atas) dan warga terpaksa cari air untuk cuci perabotan di rumah kerabat (bawah). (sam)

BANGLI | patrolipost.com – Hancurnya jaringan pipa milik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli di sumber mata air Gamongan I, Desa Kayubihi, Bangli akibat diterjang longsor pada Rabu (8/3/2023) mengakibatkan terganggunya suplay air bersih ke pelanggan. Hingga kini proses perbaikan masih berlangsung. Ngadatnya pasokan air hingga berhari-hari membuat pemilik usaha di wilayah Kota Bangli kelimpungan. Tidak sedikit pemilik usaha harus menghentikan aktifitasnya.

Salah satu pemilik usaha pencucian kendaraan, Sang Putu Eka mengatakan ngadatnya pasokan air  Perumda Air Minum Tirta Danu Arta mengakibatkan usaha pencucian kendaraan yang digelutinya sejak belasan tahun harus berhenti beraktifitas.

”Karena air tidak mengalir terpaksa karyawan kami liburkan,” ujarnya, Jumat (10/3/2023).

Kata Sang Putu Eka, terganggunya suplay air mulai terjadi sejak hari Rabu (8/3/2023). Pada sore hari air sempat mengalir  dan ditampung  pada bak penampungan, maka esoknya masih bisa beroperasi walaupun hanya dalam hitungan setengah hari. Namun pada hari Kamis air tidak mengalir lagi, sehingga  praktis hari itu usaha cucian tiodak bisa lakukan aktifitas.

Bebernya dalam hitungan  sehari, dia mengaku minimal sebanyak 18 unit kendaraan roda empat dan 20 unit kendaraan roda dua yang dicuci.

“Kalau kondisi ini berlarut- larut tentu kami merugi, kami kasihan dengan karyawan, mereka pada menganggur,” ujar pria asal Tempek Pulung, Kelurahan Bebalang ini.

Lanjut  Sang Putu Eka untuk tagihan rekening air,  berkisar Rp 1,2 juta sampai Rp 1,5 juta  per bulan dan bahkan bisa lebih tergantung jumlah kendaraan yang dicuci.

Sementara itu warga juga mempertanyakan sistem pendistribusian air yang dilakukan secara bergilir. Walaupun dilakukan pendistribusian air secara bergilir, namun air tidak kunjung mengalir.

”Kami tunggu dari pagi hingga larut malam, tapi air tidak mengalir. Apa itu sistem bergilir?” ujar Ibu Ayu pelanggan air di seputaran Jalan Nusantara Bangli. Dia mengaku sejak dua hari air tidak mengalir sama sama sekali ke rumahnya.

Kabag Teknik Permuda Air Minum Tirta Danu Arta Ida Bagus Prenawa dikonfirmasi soal ini mengatakan, proses pengerjaan pipa tranmisi di sumber mata air Gamongan I Desa Kayubihi, Bangli yang rusak akibat diterjang longsor masih berlangsung. Awalnya proses perbaikan dilakukan dengan cara mengalihkan aliran air sungai. Namun debit air yang besar dan tidak kunjung surut upaya tersebut gagal. Maka langkah selanjutnya yang dilakukan dengan memindahkan jaringan pipa.

”Jaringan pipa yang rusak akibat diterjang longsor sepanjang 120 meter, untuk pergantian pipa butuh 20 batang pipa,” ujarnya.

“Sedangkan untuk pipa pengganti sedang dioder ke vendor dan kemungkinan hari ini pipa datang. Jika kondisi cuaca mendukung pemasangan pipa butuh waktu 2-3 hari,” jelasnya.

Selain kerusakan jaringan pipa transmisi di sumber mata air Gamongan I, jaringan pipa bantaran sungai Sangsang juga mengalami kebocoran. Dari hasil penelusuran ditemukan 6 titik kebocoran. Hal ini mengakibatkan terganggunya pendistribusian air bagi pelanggan di kawasan LC Uma Aya.

“Mudah-mudahan hari ini bisa tertangani, sehingga air dapat mengalir secara normal kembali,” kata IB Prenawa. (750)

Pos terkait